Berita Tanahbumbu

Anak Tukang Jahit Jadi Kapolsek Sekaligus Dosen, Sosok Bhayangkara Berprestasi Kity Tokan

Iptu Kity Tokan, anak dari seorang penjahit dan buruh bangunan, menjadi lulusan terbaik seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di Polda Kalsel

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Hari Widodo
Istimewa
Iptu Kity Tokan, anak dari seorang penjahit dan buruh bangunan yang kini jadi Kapolsek dan juga dosen sejumlah perguruan tinggi. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Iptu Kity Tokan, anak dari seorang penjahit dan buruh bangunan, menjadi lulusan terbaik seleksi Sekolah Inspektur Polisi (SIP) di Polda Kalimantan Selatan 2020 lalu.

Dia masuk jalur  prestasi dan mengikuti SETUKPA Polri di Sukabumi Jawa Barat.

Lahir di Banjarmasin pada 11 April 1987, Kity memulai kariernya sebagai anggota Polri sejak dilantik sebagai Bripda pada 1 Agustus 2007.

Selama lebih dari satu dekade pengabdian, ia menunjukkan konsistensi dan ketegasan dalam bertugas.

Lelaki yang kini berusia 38 tahun itu, sempat mengabdikan diri di Polres Kotabaru selama 16 tahun.

Dia berdinas di fungsi reskrim 14 tahun jabatan kanit Reskrim Polsek Pulaulaut Utara Stagen dan terakhir sebagai KBO Reskrim selama 3 tahun di Polres Kotabaru.

Selama berkarier di kepolisian hingga sekarang, Iptu  Kity, tak lepas dari fungsi Reskrim sehingga sudah berbagai macam kasus telah ia tangani.

Di posisi tersebut, ia berhasil mengungkap sejumlah kasus viral. Seperti kasus beras oplosan (2017), modus sumbangan fiktif berkedok pembangunan masjid, skema pinjaman online ilegal jebakan utang dan kasus pembunuhan tragis, di mana jasad korban ditemukan dalam gorong-gorong.

Keahliannya dalam membedah benang kusut kasus-kasus berat tidak menjadikannya jemawa atas pencapaiannya. Dia terus mengabdi untuk masyarakat.

Kity yang merupakan, lulusan Sarjana Hukum dari STIH Sultan Adam dan Magister Hukum dari Universitas Lambung Mangkurat (ULM), kini juga turut mengabdikan dirinya untuk dunia pendidikan sebagai pengajar.

“Saya ingin bermanfaat bagi  banyak orang,  kemudian ini sebagai ladang pahala berbuat kebaikan,” ujar Kity, Rabu (11/6).

Bahkan pada 2018, ia dinobatkan sebagai Mahasiswa Terbaik Fakultas Hukum ULM. Sebuah pencapaian yang menunjukkan kualitas intelektualnya.

Saat ini, Kity tercatat sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi, seperti, Politeknik Kotabaru, STIKIP Paris Barantai, Fakultas Hukum Universitas Islam Kalimantan (UNISKA) Banjarmasin

Ia mengampu berbagai mata kuliah penting, di antaranya Hukum Ketenagakerjaan, K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja), Pendidikan Antikorupsi, serta Pancasila.

Salah satu karya ilmiahnya bahkan berkolaborasi dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), membahas aspek yuridis reklamasi pasca tambang sebagai kontribusi terhadap penguatan hukum lingkungan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved