Amerika Ikut Campur Lumpuhkan Fordow, Natanz, dan Isfahan, Perang Israel vs Iran Berpotensi Membesar

Ia juga memperingatkan bahwa kehadiran militer AS hanya akan menciptakan kekacauan kompleks yang tak terhindarkan. Iran menuding Israel sebagai pihak yang merusak proses damai dengan meluncurkan serangan ke situs-situs nuklir milik mereka.

Serangan ke Situs Nuklir dan Rumah Sakit, Situasi Makin Panas

Ketegangan meningkat usai rudal Iran dilaporkan menghantam wilayah dekat Rumah Sakit Soroka di Israel selatan.

Media pemerintah Iran menyatakan target sebenarnya adalah situs militer yang terletak berdekatan, bukan fasilitas medis.

Kementerian Kesehatan Israel mencatat sedikitnya 71 orang terluka akibat serangan itu.

Sebagai balasan, militer Israel mengklaim telah menggempur beberapa fasilitas nuklir Iran seperti reaktor air berat Arak dan Natanz.

Hingga kini, belum ada laporan resmi dari Teheran terkait jumlah korban jiwa di pihak Iran.

Diplomasi Tertunda, Perundingan Hampir Membuahkan Hasil

Menurut Iran, mereka dan AS sebenarnya hampir mencapai kesepakatan dalam putaran perundingan keenam yang direncanakan di Muscat, Oman. Namun, serangan Israel pada 13 Juni yang menewaskan sejumlah jenderal dan ilmuwan nuklir membuat Iran menarik diri.

“Kami hampir mencapai kesepakatan. Tapi Israel menyabotase segalanya dengan serangan brutal,” ujar Khatibzadeh.

Pihak Iran juga menyebutkan bahwa utusan khusus AS Steve Witkoff dan Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi telah beberapa kali berbicara melalui telepon sejak Jumat, berupaya mencari celah diplomasi baru.

Namun, hingga Israel menghentikan agresinya, Iran menolak untuk kembali ke meja perundingan.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com