Berita Tapin
Sudah 37 Tahun tak Tersentuh, Ini Kondisi Asrama Mahasiswa Tapin di Banjarbaru
Sejumlah anggota dewan dari berbagai komisi, menyambangi Asrama Mahasiswa Tapin di Kota Banjarbaru, Sabtu (28/6/2025) lalu.
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Edi Nugroho
BANJARMASINPOST.CO,ID, RANTAU - Ketua DPRD Kabupaten Tapin, Achmad Riduan Syah, bersama sejumlah anggota dewan dari berbagai komisi, menyambangi Asrama Mahasiswa Tapin di Kota Banjarbaru, Sabtu (28/6/2025) lalu.
Kunjungan itu bukan hanya ajang silaturahmi, tapi juga momen menyentuh yang membuka mata tentang kondisi fisik dan semangat penghuni asrama yang selama ini jauh dari sorotan.
“Kami hanya ingin silaturahmi, melihat adik-adik kita. Tapi sambutan mereka luar biasa. Bahkan katanya, sudah lebih dari dua tahun tak pernah ada pejabat daerah datang ke sini,” kata Riduan, Senin (30/6/2025).
Kunjungan tersebut juga diikuti Ketua Komisi II H Rahman Nor Wahyudi, Hj Herny Mustika, Muhammad Tegar Mi'radinata, Muhammad Fajri Rahman, dan Fatmawati. Mereka menyempatkan berdialog langsung dengan para mahasiswa dan perwakilan dari asrama putri Ading Bastari.
Baca juga: Ibu di Banjarmasin Tewas Diserang Pasangan, sang Anak Kritis Akibat Kena Tusuk di Perut
Baca juga: Penjaringan Rektor UIN Antasari Banjarmasin Dimulai, Profesor se-Indonesia Boleh Mendaftar
Bangunan asrama yang dibangun sejak 1987 itu masih berdiri kokoh, tapi terlihat lelah. Cat yang memudar, fasilitas terbatas, dan belum pernah tersentuh perbaikan besar menjadi pemandangan yang menggerakkan hati para wakil rakyat Tapin.
"Asrama ini seusia saya, lebih dari 37 tahun berdiri. Tapi sampai sekarang belum pernah direnovasi besar. Ini menjadi catatan serius kami,” ucap Riduan.
Masalah utama yang dihadapi adalah status aset. Tanah milik Pemkab Tapin, namun bangunannya tercatat sebagai milik Pemerintah Provinsi Kalsel, menjadikan proses perbaikan terhambat.
Namun DPRD Tapin berkomitmen mencari solusi. Salah satunya dengan mendorong penyelesaian status kepemilikan demi kelayakan tempat tinggal mahasiswa.
“Lokasinya strategis, lahannya luas. Sayang kalau dibiarkan. Kami ingin mahasiswa Tapin bisa tinggal di tempat yang lebih nyaman dan layak,” ujar Riduan.
Mahasiswa menyampaikan, selama ini operasional mereka seperti listrik dan kebutuhan dasar ditopang oleh iuran bersama, serta sesekali mendapat bantuan dari Pemkab Tapin. Belum ada dukungan tetap.
Menurut Riduan, perhatian terhadap mahasiswa Tapin di luar daerah sangat penting dalam mendukung peningkatan kualitas SDM.
Hal ini juga sejalan dengan program 1 Desa 1 Sarjana yang sedang dijalankan Pemkab Tapin.
“Ini bukan soal besar kecilnya anggaran, tapi soal kehadiran dan kepedulian terhadap masa depan generasi muda kita,” pungkasnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)
Bunda Literasi Tapin Dikukuhkan, Dorong Budaya Membaca Sejak Dini |
![]() |
---|
Pemohon SKCK Melonjak Sejak Pendaftaran PPPK Paruh Waktu Dibuka, Polsek Tapin Utara Terapkan Antrean |
![]() |
---|
Kreativitas Mahasiswa ULM Saat KKN di Tapin Kalsel, Sulap Hama Walang Sangit Jadi Gantungan Kunci |
![]() |
---|
Jangan Lewat Calo, Begini Syarat Urus SKCK PPPK Paruh Waktu di Polres Tapin |
![]() |
---|
Pemkab Tapin Umumkan Alokasi 1.125 Formasi PPPK Paruh Waktu, Didominasi Tenaga Teknis |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.