BANJARMASINPOST.CO.ID - Rekap hasil badminton China Open 2025 babak final, pasangan Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri keluar sebagai juara di sektor ganda putra.

Pada laga babak semifinal yang digelar Minggu (27/7/2025) di Olympic Sports Center Gymnasium, Fajar/Fikri sukses menaklukkan wakil Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik.

Aaron Chia/Soh Wooi Yik saat ini adalah anak didik Herry IP, yang merupakan mantan pelatih Fajar dan Fikri.

Meski sama-sama pemain depan, Fajar/Fikri mampu membuat lawan ketar-ketir sejak awal set pertama, pertandingan berakhir dengan skor, 21-15, 21-14.

Sementara empat gelar lainnya menjadi milik tuan rumah China, yang sukses mengamankan sektor tunggal putra, tunggal putri, ganda putri, dan ganda campuran.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Wilayah Kalimantan Selatan Senin 28 Juli 2025: Hujan di Banjarmasin, HST dan HSS

Baca juga: Mitos Safar Sering Dianggap Bulan, Ustadz Khalid Basalamah Beri Pemaparan: Termasuk Thiyaroh

Jalannya Pertandingan Fajar/Fikri

Laga berlangsung sengit sejak awal, poin pertama di set pertama menjadi milik Fajar/Fikri. Chia/Soh kemudian menyamakan skor.

Namun, Fajar/Fikri melesat, 3-1. Permainan cepat Fajar/Fikri membuat Chia/Soh tak mendapat kesempatan menyerang hingga Fajar/Fikri menjauh, 7-1.

Setelah melalui reli panjang, smes Fikri membuat mereka semakin menjauh, 9-1.

Chia/Soh menambah angka setelah serangan Soh ke arah belakang didiamkan Fajar/Fikri karena mereka mengira shuttlecock keluar.

Serangan cepat Fikri membuat Chia kewalahan mengembalikan shuttlecock dan wakil Indonesia unggul pada interval, 11-2.

Pelatih Malaysia, Herry IP menginstruksikan Chia/Soh untuk berani adu depan dalam menyerang.

Chia/Soh lalu membalas flick service Fajar/Fikri dengan menambah angka setelah interval, 3-11.

Namun setelah itu, Fajar/Fikri Kembali menambah angka, 12-3.

Chia/Soh mulai melawan dengan lebih banyak menyerang daripada bertahan sehingga mendekat, 5-12.

Pengembalian Soh yang menyangkut di net membuat Fajar/Rian menjauh. Chia/Soh lalu menambah dua angka setelah kesalahan Fikri dan lebih berani dalam menyerang.