Religi

Mitos Safar Sering Dianggap Bulan, Ustadz Khalid Basalamah Beri Pemaparan: Termasuk Thiyaroh

Ustadz Khalid Basalamah menerangkan kebenaran tentang mitos yang menyebutkan bulan Safar dikenal dengan bulan sial.

Editor: Mariana
Youtube Khalid Basalamah Official
MITOS BULAN SAFAR - Ustadz Khalid Basalamah menerangkan kebenaran tentang mitos yang menyebutkan bulan Safar dikenal dengan bulan sial. 

"Allah akan memudahkan jalan keluar bagi yang bertaubat, setelahnya beramal shaleh dan menggantikan kesalahannya dengan perbuatan-perbuatan baik, yang mana dijelaskan dalam Surat At-Talaq Ayat 2, lalu di ayat 3 Allah janjikan rezeki dari tempat yang tidak disangka-sangka," urai Ustadz Khalid Basalamah.

Surat At-Talaq Ayat 2-3

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا۟ ذَوَىْ عَدْلٍ مِّنكُمْ وَأَقِيمُوا۟ ٱلشَّهَٰدَةَ لِلَّهِ ۚ ذَٰلِكُمْ يُوعَظُ بِهِۦ مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يَجْعَل لَّهُۥ مَخْرَجًا

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Fa iżā balagna ajalahunna fa amsikụhunna bima'rụfin au fāriqụhunna bima'rụfiw wa asy-hidụ żawai 'adlim mingkum wa aqīmusy-syahādata lillāh, żālikum yụ'aẓu bihī mang kāna yu`minu billāhi wal-yaumil-ākhir, wa may yattaqillāha yaj'al lahụ makhrajā. Wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā.

Artinya: Apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah diberi pengajaran dengan itu orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat. Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.

"Dari ayat tersebut tersurat makna, Allah SWT menjanjikan semua orang yang bertaqwa diberikan rezeki," kata Ustadz Khalid Basalamah.

Makna dari rezeki sendiri tak hanya terbatas pada uang dan harta, misalnya sepeda motor, mobil, rumah, bukan hanya sekadar itu, melainkan diberikan Allah semua hal yang membuat roda kehidupan dapat berjalan dinamakan rezeki, termasuk kesehatan, keturunan, dan lainnya.

Sehingga jangan disempitkan makna rezeki hanya berupa materi saja, kemudian Allah pun menjanjikan bagi orang-orang yang bertaqwa selalu dicukupkan dan dimudahkan segala urusan di dunia.

"Selanjutnya di Surat At-Talaq ayat 5, orang-orang yang bertaqwa kepada Allah akan dimaafkan dosa-dosanya dan dilipatgandakan balasan pahalanya," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Surat At-Talaq Ayat 5

ذَٰلِكَ أَمْرُ ٱللَّهِ أَنزَلَهُۥٓ إِلَيْكُمْ ۚ وَمَن يَتَّقِ ٱللَّهَ يُكَفِّرْ عَنْهُ سَيِّـَٔاتِهِۦ وَيُعْظِمْ لَهُۥٓ أَجْرًا

żālika amrullāhi anzalahū ilaikum, wa may yattaqillāha yukaffir 'an-hu sayyi`ātihī wa yu'ẓim lahū ajrā

Artinya: Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepada kamu, dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipat gandakan pahala baginya.

"Orang yang bertaqwa itu artinya patuh kepada Allah, adalah bentuk ibadah tersendiri selain ibadah-ibadah lain yang dikerjakan, misalnya orang patuh mengerjakan sholat, dia dapat pahala kepatuhannya yang diistilahkan dengan taqwa, dan dapat pula pahala sholatnya," ucap Ustadz Khalid Basalamah.

Dan puncaknya, Allah akan menjamin orang-orang yang bertaqwa menghapus dosa-dosanya dan memasukkan hamba-Nya ke dalam surga.

(Banjarmasinpost.co.id)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved