Berita Banjarbaru

Bertemu Warga, Balai Jalan Bersedia Turunkan Ketinggian Oprit Jembatan A Yani Km 31 Banjarbaru

Bertemu warga, BPJN bersedia menurunkan ketinggian oprit Jembatan Sungai Ulin di Jalan Ahmad Yani kilometer 31, Guntung Payung, Banjarbaru

Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadilah
JEMBATAN SUNGAI ULIN-Penampakan stuktur Jembatan Sungai Ulin di Jalan Ahmad Yani kilometer 31 Banjarbaru yang diprotes warga, Rabu (6/8/2025).Pada pertemuan warga dan perwakilan BPJN Kalsel mendapat kesepakatan untuk menurunkan oprit jembatan.     


BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Keluhan warga terkait dampak perbaikan Jembatan Sungai Ulin di Jalan Ahmad Yani kilometer 31, Guntung Payung, Banjarbaru, mendapat respons pelaksana proyek. 

Terbaru, warga kawasan proyek mengadakan pertemuan bersama Balai Pelaksanana Jalan Nasional (BPJN) Kalimantan Selatan pada Rabu (6/8/2025). 

Salah satu yang diprotes warga terkait strukrtur jembatan yang dinilai tinggi dan menutupi rumah serta akses masuk ke halaman warga, pada pertemuan itu, pada pertemuan itu pihak BPJN bersedia menurunkan ketinggian oprit jembatan.

Pantauan Bpost, kawat-kawat besi di sisi barat yang sudah terpasang dibongkar sebagian untuk diturunkan ketinggiannya.

Pengawas pembangunan jembatan dari BPJN, Bustanul Ariffin mengatakan, penurunan ketinggian telah disepakati bersama warga sekitar proyek. Dan pihaknya juga akan membuatkan akses jalan ke halaman warga. 

“Tadi sepakat kita turunkan, turunnya sekitar 30 centimeter,” kata Koordinator Lapangan Proyek Perbaikan Jembatan Sungai Ulin Km 31 ini.

Baca juga: Titian Kampung Hijau di Banjarmasin Ambruk, Pemancing Tercebur, Warga Terisolasi

Baca juga:  Pantau Gedung SPKT Polres Banjarbaru Terbakar, Kapolda Minta Kapolres Lakukan Investigasi

Baca juga: Polres Balangan Amankan Distributor Rokok Ilegal, Tersangka Mengedarkan Tanpa Dilengkapi Cukai 

Selain terkait protes soal struktur jembatan, pada pertemuan itu, warga juga menyampaikan dampak ekonomi pelaku usaha sekitar proyek dan dampak sosial atau lingkungan.

Bustanul mengatakan, untuk dua keluhan warga itu, masih akan dibahas lebih lanjut pada pertemuan berikutnya.

“Kita sepakat rapat lanjutan di hari Selasa dengan warga,” ujarnya.

Perwakilan warga terdampak proyek Jembatan Sungai Ulin, Budiono mengatakan, permasalahan struktrur jembatan telah disepakati oleh warga setelah pihak BPJN bersedia menurunkan ketinggian oprit jembatan.

“Alhamdulillah tadi kita mencapai kesepakatan, tinggal kita sama-sama kawal di lapangan,” ujarnya.

Namun, untuk dampak ekonomi dan sosial yang disampaikan warga diharapkan mendapat penyelesaian dalam waktu dekat.

Sebab menurutnya, dampak ekonomi yang dirasakan pelaku usaha di sekitar jembatan semakin parah. Selain itu, Jalan Kartika yang sebelumnya tidak diperuntukan sebagai jalur alternatif, kini sering terjadi kemacetan dan mengganggu ketenangan warga.

“Pada jam yang tidak sibuk pun, lalu lintas di Jalan Kartika tidak berhenti. Kami harapkan dampak kemacetan ini juga dapat diselesaikan,” harapnya.

Budiono juga menginginkan pada pertemuan berikutnya, pihak-pihak berwenang bisa hadir dan duduk bersama warga terdampak.

“Kita tidak perlu lama ada masalah ini, kita pengen cepat selesai. Harapan kami, pada pertemuan nanti pemilik pekerjaan dan pejabat yang memiliki kewenangangn membuat keputusan bisa hadir,” ujarnya. (riz)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved