Begini Curhat SBY yang Merasa Dapat Fitnah Bertubi-tubi

Editor: Eka Dinayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melaporkan pengacara Setya Novanto, Firman Wijaya ke Bareskrim Polri atas dugaan pencemaran nama baik dan fitnah, Jakarta, Selasa (6/2/2018). SBY didampingi oleh istrinya, Ani Yudhoyono.(KOMPAS.com/ESTU SURYOWATI)

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebelumnya, SBY menyatakan bahwa dirinya menghadapi fitnah yang bertubi-tubi.

Mulai dari pernyataan mantan Ketua KPK, Antasari Azhar, tentang kriminalisasi Antasari hingga isu keterlibatan dirinya dalam kasus korupsi dana proyek KTP elektronik.

SBY tiba di Gedung Bareskrim di Gambir, Jakarta Pusat, sekitar pukul 16.45 WIB.

Mengenakan kemeja lengan pendek warna biru muda, SBY turun dari mobil Toyota Alphard nopol F 414 RI diikuti sang istri, Ani Yudhoyono.

Ani mengenakan kemeja berwarna senada dan menenteng tas di tangan kanan. Rambutnya disanggul gaya modern.

"Sehat Pak SBY?" sapa para awak media.

Baca: Muncul Lagi Kota Hantu di Dunia! Tapi Ini Beda, Kota Impian yang Tak Ada di Peta

"Baik. Sehat, Alhamdulillah," jawab SBY seraya melangkah di tangga Gedung Bareskrim.

SBY lalu menuju ke ruang pelayanan dan duduk di ruangan tersebut.
SBY kemudian menyerahkan dokumen kepada penyidik Bareskrim yang melayaninya.

Tujuan SBY ke Bareskim adalah melaporkan pengacara Setya Novanto yakni Firman Wijaya.

Firman dinilai telah mengarahkan Mirwan Amir, saksi kasus e-KTP, untuk menyatakan ada intervensi dari Istana dalam proyek e-KTP.

SBY pun merasa difitnah atas tuduhan melakukan intervensi proyek e-KTP.

"Tidak pernah namanya SBY ikut-ikutan ngurusi proyek, melakukan intervensi atas proyek," kata SBY saat jumpa pers di Kantor DPP Demokrat, Jakarta, Selasa siang.

Baca: Sadis, 130 Peluru Ditemukan di Tubuh Orangutan yang Tewas Dibantai di Teluk Pandan, Kutai, Kaltim

SBY menegaskan, tidak pernah ada penyimpangan proyek e-KTP yang dilaporkan kepadanya selama menjabat Presiden.

Halaman
12

Berita Terkini