BANJARMASINPOST.CO.ID - Saat ini ramai perdebatan di media sosial soal Jokowi dan Prabowo tentang jadi imam sholat. Nah, baru-baru ini Ustadz Abdul Somad memposting daftar syarat bioleh jadi imam sholat.
Ya, Ustadz Abdul Somad memposting soal siapa yang berhak jadi imam sholat (salat) berdasarkan mazhab Maliki melalui akun instagramnya, @ustadzabdulsomad, Minggu (28/1/2019).
Dalam postingan Ustadz Abdul Somad itu, dia menguraikan daftar syarat orang yang layak jadi imam sholat.
Ustadz Abdul Somad menjelaskan secara detil soal orang yang layak jadi imam sholat.
Baca: Petisi Hapus Acara P3H Muncul Setelah Billy Syahputra dan Pengacara Kriss Hatta Adu Jotos
Baca: Protes Keras Nufransa pada Prabowo yang Menyebut Kemenkeu Sebagai Menteri Pencetak Utang
Baca: Kekayaan Asisten Hotman Paris Hutapea Terungkap Saat Dikorek Raffi Ahmad dan Nagita Slavina
Baca: Mantan Raffi Ahmad, Yuni Shara Bicara Soal Sosok Jodohnya, Kakak Krisdayanti : Takutnya Backstreet
Dijelaskannya, untuk jadi imam sholat, diutamakan yang lebih tua dari segi umur.
Kemudian, orang yang lebih baik nasabnya atau bacaannya.
Lalu, yang lebih ganteng.
Selanjutnya, akhlaknya lebih baik.
Terakhir, pakaiannya lebih bagus.
Namun, dia menegaskan hal itu untuk imam musalla mereka. Tidak bermaksud menyindir yang lain.
" الاشرف نسبا ثم الاحسن صورة ثم الاحسن اخلاقا ثم الاحسن ثوبا
من كتاب جواهر الاكليل جزء ١ صفحة ٨٣
Menurut Mazhab Maliki: Yang lebih tua lebih dikedepankan jadi imam, kemudian yang lebih baik nasabnya, kemudian yang lebih ganteng, kemudian yang lebih berakhlaq, kemudian yang lebih bagus pakaiannya. (Sumber: Kitab Jawahir al-Iklil, Juz 1, hal. 83)
Untuk nyindir imam mushalla kami. Tidak berlaku untuk yang lain," jelasnya.
Simak video berikut :
Alasan Prabowo Tolak Jadi Imam
Sebelumnya, calon Presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto menjelaskan alasannya tidak mau menjadi imam saat sholat.
Hal tersebut tampka pada sebuah cuplikan video yang diunggah oleh akun @RajaPurwa yang diunggah pada Senin (17/12/18).
Dalam video tersebut, Prabowo tampak mengenakan kemeja putih lengan panjang.
Saat itu, ia tampak berpidato di depan kadernya.
Prabowo lantas mengungkapkan alasannya tidak berkenan jadi imam sholat karena ilmunya belum tinggi.
Ia merasa tidak pantas menjadi imam sholat.
"Saya merasa tahu diri, betul, yang jadi imam ya harus orang yang lebih tinggi ilmunya, betul, saya tidak takut mengakui saya tidak pantas menjadi iman sholat, lebih bvaik saya ikuti orang yang lebih tinggi ilmunya, untuk apa saya bohong untuk apa saya pura-pura kepada kalian," ujar Prabowo.
Diketahui, selama ini banyak netizen yang menanyakan tentang Prabowo yang tidak terekspos kamera menjadi imam sholat.
La Nyalla yakni dirinya menantang Prabowo untuk menjadi imam sholat
Pak Prabowo berani suruh mimpin salat? Nggak mungkin berani, ayo kita uji keislamannya Pak Prabowo, ayo suruh baca Al Fatihah, suruh baca Al Ikhlas, suruh baca bacaan salat, kita semua jadi saksi," kata La Nyalla.
Namun, kemudian La Nyalla enggak membicarakan Prabowo karena saat ini dirinya sudah mendukung Jokowi-Ma'ruf.
"Lupakan, lupakan Prabowo, tidak usah ngomong Pak Prabowo lagi. Kita sudah mau memenangkan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Yang jelas saya tidak akan banyak omong dalam kerja saya. Silakan Anda tanya di Jawa Timur, kita sudah punya yang namanya Rumah Rakyat Jokowi, itu di kantor saya," ujar La Nyalla dikutip dari Kompas.com.
"Kita turun ke daerah, door to door, kita merangkul pemain pemain sepak bola, supporter sepak bola itu semua barisan sama kita."
Tak hanya itu, La Nyalla juga sempat berjanji akan memotong lehernya jika Prabowo menang di Madura saat Pilpres 2019.
“Pak Jokowi itu ahli puasa. Makanya pantas 2014 menang. Orang Indonesia yang berdoa semoga diberikan pemimpin dan presiden terbaik. Yang dikasih kan Pak Jokowi. Berarti kan Pak Jokowi orang baik,” kata La Nyalla yang dikutip dari Tribunnews.
“Potong leher saya kalau Prabowo menang di Madura. Sebab dulu Prabowo menang karena orang percaya bilang Pak Jokowi PKI. Begitu ini dibuka bahwa itu tidak benar sama sekali. Akan kebalik," tuturnya.
Jokowi Jadi Imam Sholat
Saat Jokowi mengunjungi para korban gempa Nusa Tenggara Barat (NTB), Jokowi menjadi imam sholat.
Jokowi tiba di Lombok, NTB pada Senin (13/8/2018) dengan didampingi oleh Gubernur NTB, M Zainul Majdi atau Tuan Guru Bajang (TGB).
Selama di sana, TGB terus mengawal Jokowi menemui para pengungsi korban gempa Lombok.
Saat memasuki waktu petang, TGB dan Jokowi menyempatkan untuk Sholat Maghrib terlebih dahulu.
Jokowi tak sungkan untuk menjalani sholat Maghrib di musholla darurat.
momen tersebut diunggah di akun Instagram TGB @tuangurubajang.
Mereka kompak berwudhu saling berhadapan.
Dalam keterangan yang ditulis TGB, air di musholla darurat tersebut juga minim dan kondisi mushollanya tidak layak.
Namun Jokowi bersikeras ingin sholat di sana.
"Di tengah jalan, mampir ke tempat pengungsi di tengah lapangan. Datanglah waktu maghrib, Beliau ajak kami shalat. Ajudan ingatkan, musholla tidak layak dan air minim untuk wudhu, Beliau tetap berkeras. Jadilah, kami shalat disitu. . ."
Awalnya, Jokowi mempersilahkan TGB untuk menjadi imam Sholat Magrib.
Namun TGB menghormati Jokowi dan mempersilahkannya untuk menjadi Imam Sholat Maghrib.
Shalat maghrib di mushola darurat ini tidak direncanakan. Mulanya, di jadwal Beliau (Presiden @jokowi) mendengar paparan di posko utama di Tanjung. Paparan baru berlangsung 5 menit, tiba-tiba Beliau gelisah, tengok saya lalu bilang, "Kita jenguk masyarakat saja, Tuan Guru". Saya tanya, Pak Presiden mau jenguk di lokasi mana? Beliau jawab, terserah Tuan Guru. Lantas semua kalang kabut. Naik mobil, lalu turun di salah satu lokasi dekat pinggir selokan.
Bapak Presiden kemudian bincang-bincang dengan masyarakat yang ada, mendadak berkerumun mengelilingi Beliau, tanya ini-itu terkait kondisi terakhir sambil bagi-bagi kerudung, buku dan sembako. Setelah itu kembali ke tenda karena sudah menjelang malam. . .
Di tengah jalan, mampir ke tempat pengungsi di tengah lapangan. Datanglah waktu maghrib, Beliau ajak kami shalat. Ajudan ingatkan, musholla tidak layak dan air minim untuk wudhu, Beliau tetap berkeras. Jadilah, kami shalat disitu. . .
Tiga kali kali Pak Jokowi mempersilahkan saya jadi imam, "Ayo, Tuan Guru". Saya minta Beliau yang jadi imam. Menghormati tamu. Sekaligus ingin tahu bacaan shalat sehari-hari Beliau.
Ternyata bacaan Beliau sangat terang. Rakaat pertama membaca Surah Al-Humazah dan rakaat kedua membaca Surah Quraish.
Habis shalat, zikir ditutup doa Beliau: Allohumma innaka 'afuwwun kariim tuhibbul 'afwa fa'fu 'anna. Lalu doa Ashabul Kahfi, "Rabbana aatinaa min ladunka.." dan ditutup dengan doa sapujagat. Terakhir mushafahah dengan jamaah.
Terima kasih Bapak Presiden. Maghrib yang berkesan. Lombok 13 Agustus 2018," tulis Tuan Guru Bajang.
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul Prabowo Ungkap Alasannya Tidak Pantas Jadi Imam Sholat