Berita Tapin

Junaidi Tolak Pasokan Cabai di Luar Desa Hiyung, Begini Alasannya

Penulis: Mukhtar Wahid
Editor: Eka Dinayanti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kunjungan Kontak Nelayan Andalan di Rumah Produksi Abon Cabai di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, pekan lalu

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Pasca panen cabai rawit Hiyung yang dikelola Kelompok Tani Karya Baru, masih melimpah memenuhi bahan baku produksi Abon Cabai dan Sambel kemasan.

Itu dikatakan Junaidi, Kelompok Tani Karya Baru di Desa Hiyung, Kecamatan Tapin Tengah, Kabupaten Tapin, Provinsi Kalimantan Selatan, Jumat (22/11/2019).

Junaidi mengaku mendapat tawaran pasokan dari petani cabai di wilayah Hulu Sungai Tengah yang ingin memasarkan hasil panen cabai rawit.

"Tawaran itu sementara ini kami tolak karena bahan baku cabai rawit Hiyung masih memadai di lahan seluas 115 hektare," katanya kepada reporter Banjarmasinpost.co.id.

Curhat Pilu Annisa Pohan Rayakan Ultah Tanpa Istri SBY, Ani Yudhoyono, AHY Singgung Soal Kesetiaan

Waktu Pernikahan Ayu Ting Ting Terjawab Saat Teman Raffi Ahmad Ditanya Sahabatnya

Perceraian Disinggung Suami Krisdayanti, Raul Lemos Saat Isu Miring Rumah Tangga Adik Yuni Shara

Menurut Junaidi, penawaran pasokan bahan baku cabai itu saat menerima kunjungan peserta Pekan Daerah Kontak Tani Nelayan Andalan (Peda KTNA), belum lama ini.

Rombongan peserta Peda KTNA tingkat Provinsi Kalsel itu penasaran dengan produksi pasca panen pertanian hortikultura jenis cabai rawit Hiyung.

"Sekitar 15 mobil sejenis Avanza tiba di Rumah Produksi Abon Cabai ini. Saya jelaskan semuanya sejak merintis 2015 hingga 2019 ini," katanya.

Junaidi mengaku senang rumah produksi Abon Cabai di Desa Hiyung mendapat kunjungan peserta Peda KTNA tingkat Provinsi Kalsel.

Padahal, awalnya kegiatan kunjungan studi banding dan widiawisata ke Desa Hiyung ditangguhkan.

"Katanya peserta penasaran ingin melihat langsung lahan dan produksi pasca panen pertanian hortikultura jenis cabai rawit Hiyung," katanya.

Menurut Junaidi, mereka sangat antusias bertanya dan bangga di Kabupaten Tapin sukses produksi pasca panen hingga tertarik ingin menindaklanjuti.

"Untungnya bangunan gudang cabai bantuan Dinas Pertanian Provinsi Kalsel susah selesai terbangun. Kami terima peserta kunjungan di gudang sekaligus saya perlihatkan visual video, termasuk video kebakaran lahan cabai rawit Hiyung," katanya.

Petani Desa Hiyung sangat beruntung, sebagian besar mereka menanam cabai rawit Hiyung karena merasakan pedasnya harga cabai.

Hanya sekitar 10 persen petani di Desa Hiyung yang mengelola pertanian padi.

Selebihnya menanam cabai Hiyung.

Halaman
12

Berita Terkini