Insiden Penusukan Syekh Ali Jaber

Mahfud Tak Percaya Penikam Gila, Syekh Ali Jaber Tetap Berdakwah

Editor: Syaiful Akhyar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Halaman Utama Banjarmasin Post Cetak edisi Selasa (15/9/2020)

Editor: Syaiful Akhyar

BANJARMASINPOST.CO.ID, JAKARTA - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD memerintahkan Polri mengusut tuntas kasus penusukan terhadap pendakwah Syekh Ali Jaber di Bandar Lampung.

Mahfud bahkan memerintahkan BNPT, Densus 88, BIN, hingga BAIS TNI untuk turun langsung. Seluruh institusi tersebut diminta menyelidiki latar belakang pelaku hingga kemungkinan adanya jaringan di belakangnya.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam video yang diunggah di akun Instagram resminya, @mohmahfudmd, Senin (14/9).

Terkait adanya spekulasi di masyarakat yang mengatakan tersangka bakal disebut aparat sakit jiwa atau gila, Mahfud menegaskan ia belum percaya dengan hal itu sebelum proses penyelidikan selesai.

Si Palui : Atas Maatasi

Opini Publik - Mahar Politik Pilkada

Tajuk - Cobaan Syekh

“Kita akan tahu dia sakit jiwa betulan atau tidak setelah diselidiki. Kan ada tetangganya, ada jejak digitalnya. Kalau orang sakit jiwa jejak digitalnya kayak apa, keluarganya melihatnya kayak apa, tetangganya melihat kayak apa, teman-temannya melihatnya kayak apa. Baru kita dapat menyimpulkan dia sakit jiwa,” kata Mahfud.

Selain itu ia memerintahkan seluruh aparat yang disebutkannya untuk melakukan pemetaan, pemantauan dan memberikan perlindungan penuh kepada pendakwah khususnya ulama.

Menurut Mahfud, apapun pandangan politik pendakwah tersebut, mereka harus diberikan perlindungan jika sedang berdakwah.

Mahfud mengatakan Presiden Joko Widodo sempat mengundang Syekh Ali Jaber buka puasa dan salat bersama pada Ramadan lalu.

“Jadi orang ini orang baik. Oleh sebab itu orang-orang sebaik ini, jangan sampai mengalami hal-hal seperti itu,” ujarnya seraya mengatakan akan menengok Syekh Ali Jaber pada Senin sore.

Sedangkan Wakapolri Komjen Polisi Gatot Eddy Pramono menyatakan pihaknya masih menyelidiki kasus ini.

“Masih didalami, masih didalami semua,” kata Gatot usai rapat dengan Komisi III DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (14/9).

Gatot meminta semua pihak bersabar dan mempercayakan kasus tersebut kepada kepolisian.

Sebelumnya Polda Lampung menyatakan pelaku yang berinisial AA diduga mengalami gangguan jiwa. Hal tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan sejak Minggu (13/9) malam.

Kabid Humas Polda Lampung ,Kombes Pol Zahwani Pandra Arsyad, mengatakan dugaan kelainan jiwa itu karena pelaku tidak fokus saat diperiksa.

“Di dalam memberikan keterangan tersangka tidak fokus. Artinya diduga kelainan jiwa. Tapi itu tidak bisa kita yang menyampaikan melainkan saksi ahli,” kata Pandra saat dihubungi, Senin (14/9).

Pandra mengatakan, penyidik menggandeng dokter dari Rumah Sakit Jiwa Kurungan Nyawa, Kabupaten Pesawaran Provinsi Lampung. Hingga saat ini, pemeriksaan kejiwaan terus berlangsung.

Lebih lanjut, dia mengatakan dugaan adanya kelainan jiwa yang dialami pelaku diperkuat dengan riwayat medis dari tersangka.

“Orang tuanya sempat mengobati anak ini ke rumah sakit. Iya ada rekam medis, tetapi kita kan tidak boleh mengatakan begitu ya. Ada observasi yang membutuhkan waktu 14 hari tetapi bukti bukti yang ada juga dikumpulkan,” katanya.

Penikaman yang menimpa Syekh Ali Jaber oleh AA saat mengisi acara Wisuda Tahfidz Perdana TPQ dan Rumah Tahfidz Falahudin, Bandar Lampung, ramai dibicarakan.

Saat ini Syekh Ali Jaber yang menderita luka tusuk di lengan kanan, telah membaik.

“Ini sedang menuju ke Jakarta, sudah membaik alhamdulillah,” kata asisten pribadi Syekh Ali Jaber, Abu Aras kepada Tribunnews, Senin (14/9).

Meski baru saja ditimpa tragedi, Syekh Ali Jaber dipastikan tetap akan melanjutkan dakwah di kota-kota lainnya.

“Rencana ada kegiatan di Jember, Malang, dan di Indramayu. Ada kegiatan sosial masyarakat di sana,” kata Abu.

Namun, Abu tak menyebutkan kapan Syekh Ali akan memulai di tiga kota tersebut. Abu justru mengatakan, keamanan akan diperketat, di antaranya kerja sama dengan panitia acara dan keamanan atau kepolisian.

“Dari panitia, akan ada pengamanan dan koordinasi di setiap titiknya,” kata Abu.

(banjarmasinpost.co.id/chaerul/igman/gita/tribunnetwork/cep)

Berita Terkini