Penanganan Covid 19

Cegah Covid-19,  Lapas Narkotika Karangintan Tiadakan Jam Besuk, WBP Difasilitasi Video Call

Penulis: Stanislaus Sene
Editor: Hari Widodo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Boks sterilisasi Covid-19, protokol kesehatan di lapas Karangintan,.Kamis, (19/11/2020).

Editor : Hari Widodo

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Protokol kesehatan secara ketat diterapkan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Hingga Kamis (19/11/2020), tempat ini dihuni kurang lebih 1009 warga binaan pemasyarakatan ( WBP) dan belum ada yang terpapar Virus Corona atau Covid-19.

Dari pantauan Banjarmasinpost.co.id, penerapan protokol kesehatan ketat sudah terasa sejak di pos pertama akses masuk lingkungan lapas. Bila dulu ada dua akses, maka kali ini hanya ada satu akses gerbang yang terbuka lengkap dengan petugas jaga. 

Meninggalkan area parkir, persis depan gerbang utama Lapas, tersedia kotak sterilisasi, pengunjung dari luar diharuskan masuk kotak terlebih dulu. Setelah itu pemeriksaan oleh petugas dilakukan seperti biasa. 

Baca juga: Dapat Kunjungan Psikiater Cantik, Begini Hebohnya Warga Binaan Lapas Karang Intan Banjar

Baca juga: Serunya Program Pembinaan Wawasan Kebangsaan di Lapas Karang Intan, Warga Binaan Heboh Bermain Air

Baca juga: Baju Kaos Sasirangan Produksi Warga Binaan Lapas Karang Intan Diborong TK di Banjarbaru ini

"Sampai saat ini aman, sementara tak ada yang terpapar baik petugas maupun WBP. Kami terpaksa protokol kesehatan yang ketat," ucap Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Sugito. 

Terpantau kegiatan dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan dilakukan seperti biasa, namun selain adanya protokol kesehatan para WBP juga ikuti secara rutin kegiatan olahraga. 

Senam pagi, kewajiban pakai masker. Di sejumlah titik strategis tersedia sarana cuci tangan. Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan punya kapasitas standar 800 orang saja, faktanya kini dihuni 1009 WBP. 

Ya, lapas ini juga alami kelebihan kapasitas. Untuk itu dalam upaya mencegah penularan covid-19, pihak lapas ketat terapkan protokol kesehatan terhadap orang dari luar yang berkunjung ke Lapas. 

Pun soal kiriman WBP dari Lapas atau Rutin, masih menerima tapi harus lewati protokol kesehatan ketat.

"Ya masih menerima kiriman, syaratnya harus Rapid test. Ya, sudah ada, belum lama ini terima kiriman dari Rantau sebanyak 10 orang , sudah Rapid test," kata Sugito. 
 
Dibantu pihak Puskesmas Karangintan, pengawasan dan kontrol intens dilakukan.

" Bila ada yang sakit cepat-cepat lapor, tapi bersyukur sejauh ini tidak ada yang terpapar," katanya menambahkan. 

Lantas bagaimana dengan kunjungan atau besuk pihak keluarga kepada WBP ? "Tidak ada jam besuk, hanya penitipan barang saja. Sampai sekarang belum ada intruksi kapan jam besuk WBP kembali akan bisa digelar," kata Sugito. 

Nah, untuk tetap memberikan kesempatan kepada WBP maka pihak Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan sudah menyiapkan sarana komunikasi khusus. 

"Kami sediakan sarana komunikasi melalui video call, gratis. Untuk mengobati kerinduan denhany keluarga," katanya. 

Sarana video call gratis itu bisa dinikmati para WBP tiap hari kecuali Minggu, dari pukul 09.00-12.00.

Sarana video call disediakan di ruang kunjungan. Tersedia berupa perangkat komunikasi komputer sebanyak 4 unit. Bagi yang ingin melakukan komunikasi bisa daftar dan antre, tidak ada syarat khusus. 

Lapas Karangintan Aktif Berkegiatan

Dari catatan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan dikenal Lapas yang aktif. 

Pada tahun 2020, Lapas Karang Intan mendapat alokasi sebanyak 25 paket kegiatan pelatihan kemandirian.

Hingga Oktober 2020, 22 paket kegiatan telah terlaksana, dan tiga paket kegiatan sedang berlangsung.

Dari kegiatan pembinaan kemandirian yang dilakukan, Lapas Karang Intan telah menyetorkan dana kepada kas negara sebanyak Rp 26.314.500 sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) tahun 2020.

Sugito dalam keterangannya, mengatakan, Lapas Karang Intan bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan semua paket kegiatan pelatihan kemandirian, baik instansi pemerintah maupun perorangan yang membidangi.

"Kita bekerja sama dengan pihak ketiga dalam pelaksanaan kegiatan, diantaranya Balai Latihan Kerja Kalsel, Balai Perikanan Budidaya Air Tawar, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Banjar, perajin sasirangan dan lain-lain, sejauh ini instruktur merasa nyaman memberikan pelatihan bagi warga binaan, karena warga binaan memiliki antusias yang tinggi dengan pelatihan yang mereka jalani, sebagai bekal kehidupan di luar Lapas nanti," tuturnya.

Baca juga: Asah Kemampuan Warga Binaan, Dispersip Kalsel Gelar Workshop Menulis di Lapas Karang Intan

Lebih lanjut orang nomor satu di Lapas Karang Intan ini menambahkan bahwa pada tahun 2021 nanti, mendapatkan 10 paket kegiatan.

Dan, akan lebih memanfaatkan lahan yang ada di dalam Lapas, yang saat ini masih belum maksimal pemanfaatannya agar lebih produktif dan bermanfaat bagi semua.

"Tahun depan (2021) kami mendapatkan 10 paket kegiatan pelatihan, dan Kita akan memanfaatkan lahan yang ada di dalam Lapas, untuk dikelola agar menjadi lahan yang produktif, Kita maksimalkan kegiatan warga binaan di dalam Lapas," pungkas Gito.(banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)

Berita Terkini