Serambi Ummah

Hukum Bacaan Doa Qunut, Simak Bacaan Doa Qunut Dilengkapi Lafal Latin dan Terjemahan

Penulis: Mariana
Editor: Edi Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Bacaan Doa Qunut. MUI mengimbau umat Islam banyak mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan mebaca doa-doa ini saat mewabahnya virus corona.

Editor: Edi Nugroho

BANJARMASINPOST.CO.ID - Inilah bacaan doa qunut dalam bahasa Arab, lafal latin, dan terjemahan.Simak hukum membaca doa qunut menurut penjelasan Ustaz Abdul Somad, Buya Yahya, dan Ustaz Adi Hidayat.

Terdiri dari 10 ayat, isi kandungan doa qunut salah satunya bermakna pujian kepada Allah SWT.

Doa Qunut memiliki pengertian dan makna yang penting diketahui umat muslim.

Bacaan doa qunut tak asing bagi umat Islam, kerap dibaca saat shalat shubuh maupun sunnah witir di saat bulan Ramadan.

Baca juga: Bacaan Doa Qunut Nazilah, Qunut Subuh dan Qunut Witir, Berikut Makna Doa Tersebut

Baca juga: Tiga Jenis Doa Qunut dan Keutamaannya, Dibaca saat Shalat Subuh dan Witir

Namun, tidak semua umat Islam membaca doa qunut saat salat subuh.

Jemaah berdoa Qunut Nazilah saat menunaikan Salat Jumat dengan shaf berjarak 1 meter di Masjid Nasional Al Akbar, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat (27/3/2020). Meskipun tetap menggelar Salat Jumat di tengah wabah virus corona (Covid-19), Masjid Nasional Al Akbar Kota Surabaya menerapkan sejumlah prosedur yaitu pencucian tangan dengan hand sanitizer, pemeriksaan suhu badan, masuk bilik sterilisasi (penyemprotan disinfektan), dan pemakaian masker serta pemberian jarak (social distancing) 1 meter tiap baris atau shaf jemaah. (Surya/Ahmad Zaimul Haq)

Sebagian umat Islam melafalkan doa Qunut ketika menjalankan ibadah shalat subuh.

Sebagian lagi tidak menggunakan doa Qunut.

Di dalam bacaan doa qunut, salah satunya bermakna meminta diberikan petunjuk dan keselamatan dari Allah SWT.

Dikutip dari smpi.alhasanah.sch.id, doa Qunut shalat Subuh menurut ulama mazhab Syafi'i dan Maliki tergolong hal sunah.

Dasarnya adalah hadis riwayat Anas bin Malik: Nabi Muhammad senantiasa melakukan qunut pada Sholat subuh sampai beliau meninggalkan dunia. (H.R. Ahmad)

Dalam pandangan ini, doa Qunut shalat Subuh tergolong sebagai sunah ab'adl.

Artinya, ketika doa Qunut shalat Subuh tidak dilakukan, ia tidak sampai membatalkan shalat, tapi dianjurkan menggantinya dengan sujud sahwi.

Baca juga: Pengertian Doa Qunut Berasal dari Kata Qanata, Wujud Ketaatan dan Meminta Keberkahan Allah SWT

Baca juga: Bacaan dan Hukum Doa Qunut Menurut 4 Mazhab, Ustaz Abdul Somad Beri Penjelasan

Namun, doa Qunut shalat Subuh untuk ulama mazhab Hanbali dan Hanafi tidaklah dianjurkan.

Dasarnya adalah hadis: Sesungguhnya Rasulullah SAW tidak berqunut saat Sholat fajar (Sholat subuh), kecuali ketika mendoakan kebaikan atau keburukan untuk suatu kaum. (HR Muslim).

Ustaz Abdul Somat (UAS) menyatakan, dalam mazhab Hanafi dan Hanbali, tidak ada Qunut pada shalat Subuh.

Adapun mazhab Maliki berpandangan bahwa ada Qunut pada shalat Shubuh, dibaca sirr, sebelum ruku’.

Sementara menurut mazhab Syafi’i menyatakan, ada Qunut pada shalat Shubuh, setelah ruku’.

Hal sama disampaikan Buya Yahya dalam ceramahnya.

Doa Qunut, menurutnya adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk dilaksanakan.

Kesimpulannya, Doa Qunut adalah sunnah dalam Sholat menurut mazhab Syafii.

Baca juga: DOA Qunut dan Panduan Cara Membacanya, Sering Dibaca Saat Sholat Subuh

Baca juga: Cara Membaca Doa Qunut Biasa Dibaca Saat Shalat Subuh, Dianjurkan Menengadahkan Tangan

Artinya, Sholat yang dilaksanakan tetap sah meski tanpa membaca doa qunut.

Ilustrasi - bacaan doa qunut saat shalat subuh (Serambi)

Namun demikian, ada keutamaan yang didapat jika membaca doa qunut dalam Sholat.

Menurut Buya Yahya, jika tidak hafal Doa Qunut, solusinya adalah dengan membaca doa apa saja.

"Anda bisa baca doa apa saja. Baca saja robbana atina fiddun-ya hasanah sampai selesai," katanya.

Lalu bagaimana jika lupa membaca doa Qunut saat Shalat Subuh?

Ustadz Abdul Somad menjelaskan, jika berpegang pada mazhab Syafii, maka lakukanlah Sujud Sahwi.

"Kalau mazhabnya Syafii. Jadi jika lupa baca doa Qunut, lakukan Sujud Sahwi," jelas UAS.

"Yang tidak baca Qunut itu mazhab Hanafi dan Hanbali,'' katanya.

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, hukum membaca doa Qunut adalah sunnah.

Jadi ketika lupa, diganti dengan melaksanakan Sujud Sahwi.

"Itu dalam mazhab Imam Syafii," jelas UAH.

Baca juga: Pengertian Doa Qunut yang Bermakna Ketaatan kepada Allah, Berikut Terjemahannya

Baca juga: Lafadz Doa Qunut dalam Bahasa Arab, Latin dan Terjemahannya

Bacaan doa Qunut Nazilah. (Rilis Dewan Pimpinan MUI)

 

Ustadz Adi Hidayat mengatakan, jika anda Qunut, tapi Sholat berjamaah dengan imam yang tidak Qunut, maka ikuti imam.

"Jangan Sujud Sahwi sendirian. Salah itu. Karena Sholat menguikuti imam," kata Ustadz Adi Hidayat.

Begitu juga ketika Sholat di belakang imam yang Qunut, maka aminkan Qunutnya.

Lalu, apa sebenarnya doa Qunut?

Pengertian Doa Qunut

Kata Qunut dalam bahasa Arab memiliki akar kata qanata ( ), yang artinya “merendahkan diri kepada Allah SWT”.

Dalam syariat, istilah qunut dapat berarti berdoa kepada Allah SWT sebagai wujud penghambaan dan ketaatan.

Di samping ikhtiar dalam berbagai urusan dunia, umat Islam tetap harus bertawakal dan berserah diri kepada Allah SWT sebagai penentu hasil akhir dari semua yang akan terjadi kepada kita, baik itu di dunia maupun di akhirat nanti.

Baca juga: Panduan Membaca Doa Qunut di Waktu Subuh Maupun Witir, Imam Dianjurkan Mengeraskan Suara

Bacaan doa Qunut Subuh (Buku Panduan Tuntunan Shalat Lengkap Kemenag Sumsel)

 

Bacaan Doa Qunut

Bacaan doa Qunut tertulis dalam banyak riwayat. Akan tetapi, banyak ulama sepakat lafaz yang lazim adalah sebagaimana tercatat dalam hadis riwayat Tirmidzi.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada sahabat Ali r.a. bacaan doa Qunut, yaitu sebagai berikut:

اللّ هُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ

Lafal latin:

"ALLAHUMMAH DIINII FIIMAN HADAIT" WA AAFINII FIMAN AAFAIT.

WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT WABAARIKLII FIIMAA A'THAIT.

WAOINll BIRAHMATIKA SYARRA MAA QADLAIT.

FA INNAKA TAQDLII W ALAA YUODLAA 'ALAIK, WA-INNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT.

WALAA YA'IZZU MAN AADAIT.

TABAARAKTA RABBANAA WATA 'AALAIT.

FALAKAL HAMDU 'ALAA MAA QADLAIT.

ASTAGHFIRUKA WA-ATUUBU I LAIK.

WASHALLALLAAHU'ALAA SAYYIDINAA MUHAMMADIN NABYYIL UMMIYYI WA-'ALAA AALIHI WASHAHBIHI WASALLAM."

Artinya:

"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk.

Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan.

Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikankepadaku.

Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan.

Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan.

Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi.

Maha berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau.

Segala Puji bagiMu atas yang telah Engkau pastikan.

Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau.

Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya."

Keutamaan dan waktu membaca doa qunut

Hadis riwayat Imam Muslim dari Jabir menyebut bahwa Rasulullah SAW bersabda:

Artinya: “Shalat yang paling utama adalah shalat yang panjang (bacaan) qunutnya.”

Hadis ini menunjukkan Rasullullah SAW sangat menganjurkan membaca doa Qunut. Sebabnya bacaan Qunut memberi keutamaan lebih baik untuk salat sunnah maupun salat wajib.

Hadis riwayat Anas bin Malik memberi penjelasan soal waktu membaca doa Qunut sesuai teladan Nabi Muhammad.

Artinya: Diriwayatkan dari Anas Ibn Malik, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam senantiasa membaca qunut ketika shalat Subuh sehingga beliau wafat. (Musnad Ahmad bin Hanbal, juz III, hal. 162 [12679], Sunan al-Daraquthni, juz II, hal. 39 [9]).

Tata Cara Membaca Doa Qunut Subuh:

- Sejumlah kalangan berpendapat doa Qunut Subuh adalah sunah.

- Membaca doa Qunut Subuh dilakukan ketika memasuki rakaat kedua, tepat saat masih berada di posisi berdiri setelah membaca bacaan iktidal, sebelum beranjak ke posisi sujud pertama dalam rakaat tersebut.

- Jika dalam shalat berjamaah, imam dianjurkan untuk mengeraskan suara, sedangkan makmum mengamini doa yang dibacakan imam.

- Imam dianjurkan mengubah lafal "ihdinî (berilah aku petunjuk)" dalam doa Qunut Subuh menjadi "ihdinâ (berilah kami petunjuk)”.

- Ini terjadi karena sang imam dalam posisi sedang memimpin shalat serta berdoa bukan untuk dirinya saja, melainkan bersama seluruh jemaah shalat Subuh yang diimaminya.

- Ketika doa yang dibacakan berisi permohonan (harapan) atau permintaan, maka dianjurkan posisi telapak tangan menghadap ke atas.

- Sebaliknya, jika sampai pada doa yang berisi menolak bala, maka posisi punggung tangan yang menghadap ke atas (membalikkan telapak tangan).

Jenis-Jenis Qunut

Qunut terbagi ke dalam 3 macam:

1. Qunut Fajar (Shubuh)

Qunut Fajar adalah Qunut yang lazim dijumpai karena sering dibacakan ketika shalat shubuh. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Anas bin Malik r.a.:

Dari hadis itu, Rasulullah menganjurkan membaca doa Qunut pada waktu shubuh dan maghrib. Akan tetapi, Rasulullah paling menjaga amalan doa Qunut saat shubuh hingga wafat.

2. Qunut Nazilah

Umat Islam dapat membaca doa Qunut ketika sedang tertimpa musibah. Nazilah memiliki arti “musibah yang melanda”.

Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari, Rasulullah SAW pernah membacakan Qunut Nazilah selama satu bulan penuh.

Hal itu setelah rombangan penghafal Al-Qur’an sebanyak 70 orang terbunuh saat menjadi utusan untuk mengunjungi kaum ‘Ushayyah. Ternyata kaum itu berkhianat dan membunuh semua utusan tersebut.

Bacaan Qunut Nazilah ini tak terikat dengan nash tertentu. Justru bacaan Qunut Nazilah dapat menyesuaikan dengan musibah yang melanda suatu kaum.

3. Qunut Witir

Qunut Witir yakni Qunut yang dibacakan ketika rakaat terakhir shalat witir pada setiap malam di bulan Ramadhan.

Diberitakan Serambinews.com, Ustaz Abdul Somad (UAS) menyebutkan orang yang membaca doa Qunut dianjurkan untuk mengangkat tangan.

Sebagaimana diketahui, qunut pada hakikatnya adalah sebuah doa.

Sehingga, ketika berdoa dianjurkan mengangkat tangan.

UAS menjelaskan dalam kitab Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi menyebutkan ulama madzhab Syafi’i berbeda pendapat soal hukum mengangkat tangan ketika qunut dan menyapu kedua tangan ke wajah.

Perbedaan itu dapat dibagi menjadi tiga pendapat.

Pertama, pendapat paling sahih, dianjurkan mengangkat kedua tangan dan tidak dianjurkan menyapu wajah dengan kedua tangan setelah berdoa.

Kedua, dianjurkan mengangkat dan menyapu wajah.

Ketiga, tidak dianjurkan mengangkat tangan dan menyapu wajah.

Namun, seluruhnya sepakat bahwa tidak boleh menyapu selain wajah, semisal dada dan lain-lain.(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkini