Nganggung adalah tradisi membawa makanan dari rumah masing-masing menggunakan dulang atau rantang.
Makanan yang dibawa biasanya berupa kue, buah-buahan atau nasi lengkap dengan lauk pauknya.
Selain warga Kampung Bukit, tradisi nganggung saat Isra Miraj juga dilakukan oleh warga desa lain di Bangka Selatan.
3. Rajaban
Masyarakat Cirebon punya tradisi Isra Miraj bernama Rajaban.
Baca juga: Cara Takbiratul Ihram dalam Shalat Sesuai Ajaran Nabi Muhammad SAW, Ustadz Adi Hidayat Jelaskan Ini
Warga berbondong-bondong pergi berziarah ke Plangon, tempat makam dua penyebar ajaran agama Islam yaitu Pangeran Kejaksan dan Pangeran Panjunan.
Rajaban juga biasa digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon yang umumnya menggelar pengajian untuk umum.
Selain itu, ada juga pembagian nasi bogana, nasi yag terdiri dari kentang, telur ayam, tempe, tahu, parutan kelapa, dan bumbu kuning yang dijadikan satu.
Lalu hidangan terdebut dibawa kepada wargi keraton, kaum masjid, abdi dalem dan masyarakat Mager Sari.
4. Khatam Kitab Arjo
Khatam Kitab Arjo merupakan tradisi perayaan Isra Miraj yang dilakukan oleh warga Desa Wonoboyo, Temanggung, melansir Tribunnews.com.
Tradisi ini biasanya dilakukan warga usai menggelar salat Isya yang diawali dengan tahlil singkat, kemudian dilanjutkan membaca kitab Arja.
Kitab Arja berisi kisah Isra Miraj secara detail yang ditulis dalam bahasa Jawa dengan tulisan Arab Pegon yang merupakan karangan KH Ahmad Rifai Al- Jawi.
5. Nyadran
Warga di Kampung Sirawak, Kecamatan Gunungpati, merayakan Isra Miraj dengan nyadran yang berarti berdoa kepada leluhur.
Dikutip dari Tribunnews, Tradisi diawali dengan membersihkan makam leluhur lalu berdoa yang dipimpin oleh seorang kiai.
Kemudian diikuti dengan pengajian yang umumnya dilakukan di Masjid Baitul Muslimin Sirawak. Usai membersihkan makam dan pengajian, warga pun melakukan karnaval yang tak jarang dihadiri wisatawan.
(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)