Selain spesifikasi motor yang power-nya lebih rendah dari MotoGP, balapan WSBK waktu itu juga berlangsung dalam cuaca hujan sehingga menurunkan suhu lintasan.
Kendati demikian, pada perhelatan WSBK lalu, Kompas.com sempat mendapati ada salah satu titik aspal di bagian pitlane yang sudah mengalami kerusakan.
Kerikil pada Aspal Tak Sesuai Rekomendasi?
Dalam perbincangan dengan salah satu sumber di paddock, Patterson menulis bahwa Sirkuit Mandalika butuh pengaspalan ulang.
Namun, pengelola sirkuit disebut tak punya cukup waktu karena perhelatan MotoGP tinggal tersisa kurang dari lima pekan.
Dalam laporannya, Patterson menulis bahwa spesifikasi batu pada aspal yang dipakai di Sirkuit Mandalika tak sesuai dengan rekomendasi konsultan.
Alih-alih memakai materi sesuai rekomendasi, lintasan Sirkuit Mandalika malah memakai batu yang ditambang secara lokal.
Alhasil, jenis batu yang dipakai di Sirkuit Mandalika disebut tidak menempel dengan kuat di aspal.
Menurut Patterson, ada gosip di paddock yang menyebutkan bahwa jadwal MotoGP Indonesia akan digeser ke akhir tahun atau bahkan dibatalkan sepenuhnya dan baru digelar pada 2023.
Namun, hal itu tak mungkin terjadi karena Dorna Sports selaku promotor sudah sangat ingin menghelat MotoGP di Indonesia.
Sampai artikel ini ditulis, Kompas.com sudah berupaya mengonfirmasi seputar permasalahan yang dibahas Simon Patterson ini ke Direktur Utama MGPA Priandhi Satria, baik melalui telepon maupun pesan singkat.
Pertanyaan melalui pesan singkat sudah terbaca, tetapi belum direspons oleh Priandhi.
Sebelum terbitnya artikel dari Patterson ini, pihak MGPA sudah menyatakan masih menunggu evaluasi menyeluruh dari Dorna.
Managing Director Dorna Sports Carlos Ezpeleta tak memungkiri masih ada yang perlu disempurnakan di dalam dan luar trek.
Menurut Ezpeleta, upaya menyelenggarakan balapan di tempat yang baru memang memiliki banyak tantangan.