Selebrita

Awal Puasa 1 Ramadhan 2022/1443 H Ditentukan Setelah Melihat Hilal, Begini Metode yang Diterapkan

Penulis: Mariana
Editor: Murhan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ka Kanwil Kemenag Kalsel saat memantau hilal di atas gedung Kantor Pusat Bank Kalsel. Sabtu (10/7/2021) sore.

Namun hilal juga tidak mungkin berada tepat di bagian atas atau benar-benar terlihat ‘tengkurap’.

Mengapa demikian? Karena hal tersebut mengindikasikan bahwa matahari berada di atas sehingga hilal tenggelam lebih dulu daripada matahari.

Dengan demikian, hilal hanya mungkin tampak tegak dan hilal ‘terlentang’.

Penetapan Hilal dalam Ketentuan Islam

Hilal pada penetapannya dapat dilakukan melalui hisab dan rukyat.

Menetapkan hilal tidak hanya didukung sains-astronomi tanpa ketentuan Islam itu sendiri.

Dr. Thomas Djamaluddin selaku profesor riset astronomi-astrofisika LAPAN, menjelaskan hubungan antara hisab, rukyat, dan isbat, dalam gambaran yang sederhana.

Sebuah hisab tidak akan bermakna tanpa rukyat, dimana rukyat tidak ada maknanya tanpa isbat.

Hisab hanya menghasilkan angka-angka yang tidak dapat menyimpulkan masuknya awal bulan tanpa ada kriteria rukyat.

Rukyat itu sendiri menambahkan kriteria-kriteria tertentu agar hasil hisab dapat sesuai dan diperhitungkan secara tepat.

Akan tetapi hasil rukyat juga perlu diberi kewenangan atau otoritas agar dapat ditetapkan dan diakui secara benar.

Hilal pada penetapannya dapat dilakukan melalui hisab dan rukyat.

Pentingnya kedua hal tersebut, tentu juga bergantung pada pengamatan astronomi dan tak lepas dari teknologi.

Untuk mencapai sebuah penetapan yang akurat, berbagai lembaga sains-astronomi di Indonesia melakukan pengamatan khusus terkait kemunculan bulan baru yang menandai hadirnya bulan Qomariah dalam Islam.

Di Indonesia, pengamatan hilal ini dilakukan secara khusus oleh beberapa lembaga, antara lain BMKG, LAPAN, Planetarium, serta Observatorium Bosscha.

(Banjarmasinpost.co.id/Mariana)

Berita Terkini