2. Jangan membandingkan anak-anak
Sangat mudah bagi sebagian orangtua untuk membandingkan anak-anak dengan saudara kandungnya guna memberikan motivasi.
Sayangnya, perilaku membandingkan ini secara tidak sengaja justru memperkuat persaingan dan perbandingan dengan mengadu domba satu sama lain.
Untuk mengubah situasi tersebut, kita dapat mengalihkan fokus anak dari saudara kandungnya dan membuatnya memikirkan apa yang sebenarnya dia inginkan.
3. Bersikap jujur
Kennedy mengatakan, penting untuk bersikap jujur dengan anak-anak dan katakan apa yang benar sambil berempati.
Oleh sebab itu, dia menyarankan agar orangtua mengatakan sulitnya mendapatkan teman dan kita masih bisa mengandalkan saudara sebagai teman sepanjang waktu, terutama di masa pandemi Covid-19.
4. Mengatur emosi
Kennedy mengatakan, salah satu hal terbaik yang dapat dilakukan orangtua adalah membuat perannya untuk memperlambat konflik, bukan menyelesaikannya.
Domingues juga mengatakan, orangtua dapat berbicara pada setiap anak tentang apa yang dapat mereka lakukan secara individu untuk memecahkan masalah dengan lebih baik.
Meski begitu, orangtua direkomendasikan untuk tetap turun tangan jika seorang anak mulai mengambil benda dan ingin melemparkan ke arah saudara kandungnya.
5. Melibatkan seluruh keluarga
Jika ketegangan antar anak semakin tinggi, kita dapat melibatkan seluruh keluarga untuk saling bertukar pikiran tentang cara membuat segalanya lebih baik.
Orangtua juga dapat mengutarakan bagaimana bagaimana hebatnya anak-anak jika bisa menjaga kedamaian dan kerukunan di dalam rumah.
Sementara itu, Kennedy merekomendasikan agar semua anggota keluarga dapat turun tangan membantu menemukan akar permasalahan yang terjadi di antara saudara.
Baca juga: Pinjam Uang Rp 500 Juta ke Thariq Halilintar untuk DP Rumah, Fuji Ternyata Lakukan Ini
Baca juga: Tabiat Ameena Kini Jadi Bahasan Aurel dan Krisdayanti, Putri Atta Halilintar Disebut Suka Prank
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post
(Banjarmasinpost.co.id/Kristin Juli Saputri)