Religi

Anjuran Puasa di Bulan Muharram 2023, Ustadz Khalid Basalamah Terangkan Landasan Dalilnya

Ustadz Khalid Basalamah dalam satu ceramahnya terangkan mengenai anjuran puasa di bulan Muharram, simak penjelasannya

Penulis: Mariana | Editor: Irfani Rahman
Tangkapan layar Youtube Syiarku Islam
Ustadz Khalid Basalamah. Di satu ceramahnya Ustadz Khalid Basalamah jabarkan mengenai amalan sunnah bulan Muharram. Simak landasan dalilnya 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pendakwah Ustadz Khalid Basalamah menerangkan anjuran puasa di bulan Muharram bagi umat Islam.

Disampaikan Ustadz Khalid Basalamah, amalan utama yang ditunaikan di bulan pertama kalender Hijriyah adalah puasa sunnah.

Ustadz Khalid Basalamah mengatakan ada dua puasa sunnah khusus yang hanya ada di bulan Muharram yakni Puasa Tasua dan Asyura.

Saat ini masih di penghujung bulan Zulhijjah 1444 Hijriyah, selanjutnya akan memasuki bulan dan tahun baru 1 Muharram 1445 Hijriyah.

Baca juga: Ustadz Khalid Basalamah Jelaskan Sikap Nabi SAW Saat Memiliki Masalah dengan Istrinya, Lakukan Ini

Baca juga: Buya Yahya Terangkan Amalan-Amalan di Bulan Muharram, Imbau Waspada Hadits Palsu

Diketahui, pemerintah menetapkan 1 Muharram 1445 Hijriyah bertepatan pada Rabu (19/7/2023) yang ditetapkan menjadi libur nasional. 

Terdapat amalan-amalan sunnah yang dianjurkan dikerjakan umat Islam, salah satunya puasa di Bulan Muharram.

Ustadz Khalid Basalamah menjelaskan tanggal 9 dan 10 Muharram ada sunnahnya kaum muslim berpuasa dua hari.

"Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW perintahkan kita berpuasa di Hari Tasu'a dan Asyura, dikerjakan satu bulan setelah bulan Zulhijah," jelas Ustadz Khalid Basalamah dikutip Banjarmasinpost.co.id dari kanal youtube Syiarku Islam.

Tasua berasal dari Bahasa Arab yaitu tis'a yang artinya sembilan, sementara asyura berasal dari 'asyara yang artinya sepuluh.

Landasan hadits puasa Asyura yakni ada seorang sahabat datang kepada Nabi SAW tepatnya pada 10 Muharram selepas sholat Dhuha dan berkata orang-orang Yahudi sedang berpuasa.

Nabi Muhammad pun berusaha mencari tahu melalui sahabat-sahabatnya yang bertanya kepada kaum Yahudi.

"Ternyata kaum Yahudi puasa di 10 Muharram adalah hari dimana Allah selamatkan Nabi Musa As dari kejaran Fir'aun, mereka puasa sebagai tanda syukur kepada Allah," papar Ustadz Khalid Basalamah.

Mengetahui hal itu, lantas Rasulullah SAW merasa umat Islam lebih berhak atas Nabi Musa AS, maka diperintahkan untuk puasa di 10 Muharram.

Baca juga: Ustadz Adi Hidayat Urai Makna dan Rahasia Bulan Al-Muharram, Imbau Jauhi Maksiat

Baca juga: Ustadz Abdul Somad Urai Hukum Pahala Sedekah Diniatkan untuk Orang yang Meninggal Dunia, Ini Caranya

Fadhilah Puasa Asyura di 10 Muharram seperti halnya disebutkan dalam hadits riwayat Muslim, adalah dapat menghapus dosa di 365 hari telah lewat atau setahun yang lalu.

Makna puasa di Hari Tasu'a pada 9 Muharram, tak lain agar umat muslim berbeda atau menyelisihi kebiasaan kaum Yahudi yang juga berpuasa pada hari Asyura 10 Muharram. Hal ini menjadi pelengkap puasa Asyura.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved