Religi

Ustadz Adi Hidayat Ungkap Dampak Negatif Mengejar Dunia Secara Berlebihan, Umat Islam Sering Lalai

Penulis: Mariana
Editor: Edi Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pendakwah Ustadz Adi Hidayat menjelaskan cara mengatasi iman yang melemah atau menurun, yakni mengurangi urusan dunia yang berlebihan.

Sebab itu, kerja tanpa ibadah niscaya akan melelahkan, karena dari awal tidak diniatkan untuk ibadah yang dapat menentramkan jiwa dan menjadi konsumsi hati.

Ustadz Adi Hidayat menambahkan sebagian orang ketika mendengar nama Allah disebut misalnya pada waktu adzan, maka hatinya bergetar.

"Hal itu konfirmasi iman sudah sampai ke hati, kecuali bagi orang yang tidak punya iman tidak akan memiliki getaran yang demikian. Karena berbeda getaran iman, getaran cinta, getaran apabila ada polisi di depan ketika kita melanggar lalu lintas," ujar Ustadz Adi Hidayat.

Tingkatan iman dipaparkan Ustadz Adi Hidayat di antaranya ada iman standar, contoh konfirmasinya begitu disebutkan nama Allah langsung bergetar.

Orang yang demikian ketika masuk waktu shalat, shubuh misalnya akan cepat bangun dan menunaikan shalat shubuh.

Dalilnya termaktub dalam Surat An-Nisa Ayat 103

فَإِذَا قَضَيْتُمُ ٱلصَّلَو ةَ فَٱذْكُرُوا ٱللَّهَ قِيَ مًا وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا ٱطْمَأْنَنتُمْ فَأَقِيمُوا ٱلصَّلَو ةَ إِنَّ ٱلصَّلَو ةَ كَانَتْ عَلَى ٱلْمُؤْمِنِينَ كِتَ بًا مَّوْقُوتًا

Fa iżā qa aitumu - alāta fażkurullāha qiyāmaw wa qu' daw wa 'alā jun bikum, fa iża ma`nantum fa aqīmu - alāh, inna - alāta kānat 'alal-mu`minīna kitābam mauq tā

Artinya: Maka apabila kamu telah menyelesaikan shalat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring. Kemudian apabila kamu telah merasa aman, maka dirikanlah shalat itu (sebagaimana biasa). Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.

Sedangkan iman yang kuat, cenderung menunggu sebelum waktu shalat tiba, misalnya shalat shubuh pada pukul 04.06 maka orang itu bangun 03.00.

"Tapi kalau masih ingat shalat, masih ada konfirmasi iman, yang bahaya itu mengaku muslim di KTP Islam, namun tidak ada getaran di jiwanya, shalat tak dikerjakan, puasa dilewatkan," papar Ustadz Adi Hidayat.

Masing-masing kaum muslimin dapat menilai sendiri keimanan dalam diri, apakah imannya kuat, standar, atau di bawah standar.

Bahkan ada yang sudah menyiapkan shalat sebelum waktunya, selalu memantau waktu masuk shalat, selagi ada getaran demikian maka masih ada iman di hati.

Cara melatih iman semakin kuat hingga meninggal dunia, dalam bentuk amalan shalat yang khusyuk.

"Maka jika ingin masuk surga firdaus, harus berupaya mengerjakan shalat secara khusyuk, walaupun bagi umat muslim yang mengerjakan shalat juga diganjar surga," jelas Ustadz Adi Hidayat.

Halaman
123

Berita Terkini