Banyak muslim di Banua ini yang pada hari rabu terakhir bulan Safar tersebut berdiam diri rumah karena tak ingin tertimpa musibah atau bala.
“Arba mustamir itu lebih kepada sebuah momentum kesedihan yang teramat sangat. Duka nestapa terbesar bagi semesta alam, karena telah gugur syahid, sosok termulia dan teragung di jagat raya ini,” tutur Miswan, jemaah majelis taklim Banjarmasin.
Pada momen itu, sebutnya, ada yang berkumpul untuk mengenang peristiwa itu (haul jemaah). Ada pula yang merenung sendiri-sendiri di rumah. Ada pula yang bersedekah karena kerinduan dan banyak hal baik dilakukan untuk membenamkan diri dalam kecintaan. “Tidak sedikit pula yang menjauhi makan minum dan kenikmatan, karena telah hanyut pada nikmatnya cinta sejati tak bertepi,” paparnya.
Dapatkan informasi lainnya di Googlenews, klik : Banjarmasin Post