BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Pada hari Senin, 30 Oktober 2023, para Ners Muda Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mengawali kegiatan praktik mereka di Desa Awang Bangkal Barat, Kecamatan Karang Intan, Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Desa ini menjadi salah satu desa naungan dari Puskesmas Karang Intan 2.
Para ners muda yang tergabung ke dalam kelompok H, di antaranya ada Erna Auliana Ariantina Putri, S.Kep, Ketut Sunartiasih, S.Kep, Muhammad Taufiqur Rizky Al Farid, S.Kep, Rezka Aulyan Noor, S.Kep, dan Shofy Aristia Wardani, S.Kep.
Para ners muda tersebut berpraktik di Desa Awang Bangkal Barat selama 5 minggu.
Mereka melaksanakan berbagai macam kegiatan program kerja yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat Desa Awang Bangkal Barat, khususnya kesehatan balita.
Terdapat 3 program yang dilaksanakan oleh ners muda di Desa Awang Bangkal Barat. yang pertama, kegiatan Pendidikan Kesehatan kepada ibu-ibu di Desa Awang Bangkal Barat untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran mengenai pentingnya ASI Eksklusif selama 6 bulan bagi bagi tumbuh kembang dan kecerdasan balita.
Program pendidikan kesehatan ini dilakukan bersamaan dengan posyandu yang dilaksanakan pada Rabu, 15 November 2023.
Selain melaksanakan pendidikan kesehatan mengenai ASI Eksklusif, pada hari yang sama dilaksanakan pula program pendidikan kesehatan mengenai rebusan jahe dan madu untuk balita yang batuk (PESAN JADUL).
Kegiatan ini berfokus pada pengajaran pada ibu-ibu tentang cara alternatif penanganan batuk pada balita, yaitu dengan pemberian rebusan jahe merah dan madu murni.
Diadakannya program ini tentunya tak lepas dari hasil temuan para ners muda bahwa keluhan terbanyak pada balita adalah batuk.
Sehingga, ners muda berinisiatif untuk memberikan pendidikan kesehatan tentang rebusan jahe dan madu.
Tidak hanya menjelaskan, ners muda juga melakukan demonstrasi pembuatan rebusan jahe dan madu.
Kegiatan ini dimulai dari pemilihan jahe dan madu, menyiapkan alat dan bahan, menakar jahe dan madu, serta cara meraciknya sehingga para ibu dapat melihat secara langsung proses pembuatannya.
Respons ibu-ibu peserta pendkes dan demonstrasi pada hari itu mengatakan bahwa mereka baru mengetahui mengenai rebusan jahe dan madu dapat digunakan untuk balita yang batuk.
Mereka mengatakan hal ini cukup mudah dilakukan di rumah.