Untuk sekolah lain ada di ibukota desa yang berjarak tempuh 1 jam lebih dengan perahu.
"Ada sekolah tapi di Pulau Tampaang, 1 jam lebih ke sana. Kami hanya bisa berharap agar sekolah kembali buka," ucapnya.
Junaedi menambahkan, akibat terhentinya aktivitas sekolah, siswa sekolah ini terpaksa libur.
Mereka menghabiskan waktu dengan membantu orang tua mencari ikan dan bermain.
"Sekolah tutup dan anak-anak sebagian turun melaut membantu orangtua sebagian main saja," ucapnya
(Banjarmasinpost.co.id/Danti Ayu)