BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA - Warga yang menggunakan roda empat dan roda dua mau ke Rantau-Hulu Sungai dari Martapura Kabupaten Banjar ataupun sebaliknya yang melitas di Jalan Mataraman kembali terpaksa harus antre.
Sebab, ada truk muatan semen sempat terjerembab mengakibatkan sisi ruas kiri jembatan alternatifnya (detour 2) sisi kiri rusak.
Terpantau, Jumat (8/11/2024) sekitar pukul 11.00 wita, truk yang terjerembab sudah dievakuasi.
Namun jembatan alternatif tersebut belum bisa dipakai karena melengkung atau rusak.
Sehingga, personil kepolisian dari Satuan Lalu lintas Polres Banjar harus mengatur arus lalulintas dengan sistem buka tutup menggunakan jembatan alternatif sisi kanan.
Karena itu arus lalulintas belum lancar sehingga tersendat sejauh satu hingga dua kilometer.
Adapun diketahui Jembatan Sei Atanik tengah diperbaiki oleh Balai Jalan Nasional.
Baca juga: Ketua Bawaslu Banjar Buka Suara, Buntut Kasus Tagline Manis Dilimpahkan ke Pihaknya
Baca juga: Sidang Tewasnya Abah Nateh Bergulir di PN Barabai, Begini Kesaksian Keluarga Korban
Satu dari warga, Zainab (42) menjelaskan, truk muatan semen terjerembab itu sejak malam tadi.
"Itu tadi di evakuasi. Sisa perbaikan jembatan alternatif nya saja lagi. Agar arus lebih cepat. Kalau seperti ini gantian dan tersendat macet, " jelas Zainab.
Adapun, Balai Besar Pelaksanaan Nasional VII melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 2.1 Provisi Kalsel/ Anton Surviyanto, ST, MT, membenarkan bahwa sisi ruas jalan alternatif di jembatan Sei Atanik alami rusak setelah dilintasi truk bermuatan.
"Tadi dilakukan evakuasi," jelasnya.
Diketahui, jembatan utamanya di Sei Atanik memang sedang dilalukan perbaikan jembatan.
Jembatan utama diperbaiki karena kondisi jembatan existing (yang sudah ada) dalam kondisi kritis dan harus segera dilakukan penggantian struktur jembatan demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan.
Pekerjaan saat ini sedang dilakukan pemancangan pile diameter 500 milimeter untuk pondasi struktur jembatan utama.
Pekerjaan jembatan menggunakan dana APBN sekitar Rp 10 Miliar tersebut akan ditargetkan selesai hingga akhir Desember 2024.