"Menjalankan Puasa Syawal enam hari ini boleh dicicil, bisa disesuaikan di hari Senin dan Kamis, atau berturut-turut yang penting selama bulan Syawal," papar Ustadz Khalid Basalamah.
Ustadz Khalid Basalamah mengingatkan jika ada was-was setan menghalangi umat Islam untuk berpuasa hendaknya ditepis.
Yang harus diucapkan kaum muslimin ketika mendapatkan was-was setan adalah sebagai berikut:
Lafadz ta'awudz:
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."
Niat Qadha Puasa Ramadhan
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat qadha puasa:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa Bulan Ramadhan esok hari karena Allah SWT.
Niat Puasa Syawal
Bagi Anda yang terbiasa melafadzkan niat, berikut niat puasa Syawal:
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
"Nawaitu shauma ghadin ‘an adâ’i sunnatis Syawwâli lillâhi ta‘âlâ.
Artinya, “Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.
Ia juga dianjurkan untuk melafalkan niat puasa Syawal pada siang hari.
Berikut ini lafalnya :