Lebaran 2025

Jadwal Sidang Isbat Penentuan Hari Raya Idul Fitri 2025 Versi Pemerintah, Sama dengan Muhammadiyah?

Editor: Mariana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SIDANG ISBAT - Ilustrasi. Pemantauan Rukyatul Hilal 1 Syawal 1444H/2023M di Pondok Pesantren Al Hidayah Basmol Jakarta Barat, Kamis (20/4/2023) lalu. Simak jadwal sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah atau Lebaran 2025.

BANJARMASINPOST.CO.ID - Simak jadwal sidang isbat penentuan Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah atau Lebaran 2025.

Sesuai jadwal, Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag) akan menggelar sidang isbat penentuan awal Syawal 1446 Hijriyah pada besok (29/3/2025).

Sidang penetapan awal Syawal ini akan menentukan tanggal Idul Fitri 2025 yang akan dirayakan umat Islam di Indonesia, setelah sebulan penuh menjalankan ibadah puasa Ramadan.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam (Dirjen Bimas Islam) Abu Rokhmad mengatakan sidang ibsat ini adalah agenda tiap tahun untuk menentukan lebaran 2025.

"Kami akan menggelar sidang isbat awal Syawal, pada 29 Maret 2025. Sebagaimana biasanya, sidang isbat selalu digelar pada tanggal 29 Syakban untuk menetapkan awal Ramadan, 29 Ramadan untuk menetapkan awal Syawal, dan 29 Zulkaidah untuk menetapkan awal Zulhijjah," kata Abu Rokhmad, dikutip dari laman resmi Kemenag.

Baca juga: Lafadz Takbiran Malam Hari Raya Idul Fitri 2025 Disertai Latin dan Artinya, Ini Kata Buya Yahya

Baca juga: Hukum Kerjakan Puasa Syawal Tapi Belum Lunasi Utang Ramadan, Ustadz Khalid Basalamah Beri Penjelasan

Sidang isbat ini menggunakan dua metode dalam penetapan awal Syawal, yakni metode hisab (perhitungan astronomi) dan rukyat (pengamatan langsung hilal). 

Penggunaan kedua metode ini sejalan dengan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2024 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah.

Di mana dalam fatwa tersebut menyebutkan bahwa penetapan tanggal-tanggal tersebut harus dilakukan berdasarkan kedua metode tersebut oleh Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Kementerian Agama.

Abu Rokhmad menjelaskan bahwa menurut perhitungan astronomi (hisab), ijtimak atau konjungsi bulan akan terjadi pada 29 Maret 2025 pukul 17.57.58 WIB.

Pada saat terbenam matahari, posisi hilal diperkirakan masih sangat rendah, dengan posisi hilal berkisar antara minus tiga di Papua dan minus satu di Aceh. 

Hal ini mengindikasikan bahwa hilal kemungkinan besar belum terlihat, namun data astronomi tersebut akan diverifikasi melalui mekanisme rukyat (pengamatan langsung di lapangan).

Lebih lanjut, Abu Rokhmad menjelaskan bahwa pelaksanaan rukyat memiliki dua dimensi.

Pertama, dimensi ta'abbudi, yaitu rukyat yang sejalan dengan sunnah Nabi Muhammad SAW yang sudah dilakukan sejak zaman dahulu untuk mengawali atau mengakhiri puasa. 

Dimensi kedua adalah dimensi pengetahuan, di mana rukyat digunakan untuk mengonfirmasi data hisab atau perhitungan astronomi.

"Rukyat adalah proses konfirmasi atas data-data astronomi yang sudah dihitung sebelumnya. Apa yang dihitung secara astronomi, kita konfirmasi di lapangan melalui rukyat," ujar Abu Rokhmad.

Halaman
12

Berita Terkini