Lebaran 2025

Celios Beber Bukti Daya Beli Masyarakat Lesu Selama Ramadan dan Lebaran 2025: Konsumen Melemah

Editor: Rahmadhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

EKONOMI LESU - Ilustrasi suasana pusat perbelanjaan Limbur Raya, Kabupaten Kotabaru, Sabtu (29/3/2025). Jelang Lebaran Idulfitri 2025, Pasar Limbur Raya di Kotabaru ramai pengunjung. Meski demikian, Celios menilai daya beli masyarakat lesu selama Ramadan dan Lebaran 2025 ini.

BANJARMASINPOST.CO.ID - Lembaga Center of Economic and Law Studies (Celios) membeberkan bukti data-data terkait lesunya ekonomi di momen Ramadan dan Lebaran Idulfitri 2025.

Menurut Direktur Ekonomi Celios Nailul Huda, momen Ramadan dan perayaan Idulfitri 2025 tak sesuai harapan.

Yang terjadi adalah pelemahan daya beli masyarakat, sebagai bukti bahwa ekonomi nasional sedang tak baik-baik saja.

Menurut Huda, ada beberapa indikator penyebab melemahnya daya beli masyarakat saat ini. 

Misalnya, karena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) yang marak terjadi. 

Pada Januari 2025, terjadi penurunan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) hingga 0,4 persen (month-to-month) dibandingkan IKK Desember 2024.

"Situasinya cukup anomali. Jika kita mengacu pada periode 2022 hingga 2024, biasanya terjadi kenaikan IKK di bulan Januari karena ada optimisme konsumen di awal tahun," katanya dikutip dari Tribunnews.com.

"Kondisi keyakinan konsumen melemah juga terjadi di bulan Februari 2025," imbuhnya.

Baca juga: Idulfitri 2025, Pemudik Ramai-ramai Cari Mobil Rental di Banjarbaru

Baca juga: H+1 Idulfitri, Penerbangan di Syamsuddin Noor Banjarbaru Alami Peningkatan, Rute Jakarta Tertinggi

Data lainnya juga menunjukkan hal yang serupa di mana ada penurunan angka Indeks Penjualan Riil (IPR) pada Januari 2025.

Pada Desember 2024, angka IPR sebesar 222 poin dan angka IPR turun menjadi 211,5 di Januari 2025.

"Jika kita tengok pergerakan di Desember 2023 ke Januari 2024 masih bergerak positif. Artinya, konsumen yang tidak yakin akan perekonomian tahun 2025, mendorong penjualan eceran kita juga turun," ucapnya.

"Akibatnya, daya beli masyarakat kian terperosok di awal tahun 2025," imbuh Huda.

Dengan kondisi tersebut Huda menyampaikan bahwa perputaran uang di momen Ramadan dan Hari Raya Idulfitri tahun 2025 ini melemah dibandingkan dengan tahun 2024.

Tambahan Jumlah Uang yang Beredar (JUB) dalam artian sempit (M1) di momen Ramadan dan Idulfitri 2025 akan melemah sebesar -16,5 persen dibandingkan momen yang sama di tahun 2024.

"Tambahan uang beredar hanya di angka Rp114,37 triliun," ujarnya. 

Halaman
12

Berita Terkini