BANJARMASINPOST.CO.ID - Priguna Anugerah Pratama (31), dokter residen anestesi dari Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung, pelaku rudakpaksa terhadap seorang wanita FH (21) mengaku senang melihat orang pingsan.
Diketahui, saat pingsan itulah dokter Priguna diduga merudapaksa FH (21).
FH adalah mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (FK Unpad) yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) anestesi di RSHS Bandung.
Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jabar, Kombes Pol Surawan mengungkapkan, Priguna memiliki kelainan perilaku seksual senang atau suka terhadap orang yang tak sadarkan diri atau pingsan.
Menurut Surawan, Priguna secara sadar atau tahu bahwa dirinya mengidap kelainan seksual.
"Si pelaku memang sudah menyadari jika dia mempunyai sensasi berbeda, yakni suka dengan orang yang pingsan. Bahkan, dia mengaku sempat konsultasi ke psikologi."
"Jadi, dia menyadari kelainan itu. Kalau keseharian dan pergaulannya normal," kata Surawan di Polda Jabar, Kamis (10/4/2025), dilansir TribunJabar.id.
Baca juga: Korban Rudapaksa Dokter PPDS di Bandung Bertambah Jadi 3 Orang, Polisi Sebut 2 Lainnya Adalah Pasien
Baca juga: Ternyata Dokter PPDS Unpad yang Rudapaksa Anak Pasien RSHS Idap Kelainan Seksual, Berulah di Penjara
Dalam istilah medis, fetish terhadap orang pingsan disebut Somnophilia.
Somnophilia adalah orientasi seksual yang langka di mana seseorang merasa bergairah secara seksual pada orang yang tidak sadar dan tidak mampu memberikan respons.
Diketahui bahwa somnophilia termasuk dalam kelompok gangguan seksual yang disebut parafilia.
Penyebab somnophilia belum diketahui secara pasti, tapi beberapa teori menyebutkan kemungkinan adanya gangguan saat tumbuh kembang atau dipicu oleh fetish lain.
Seseorang dengan somnophilia mungkin mencoba membuat orang lain tidak sadar. Misalnya dengan memberikan obat-obatan untuk kemudian dimanfaatkan secara seksual.
Somnophilia juga dikenal dengan istilah sindrom Sleeping Beauty karena seseorang merasa bergairah pada seseorang yang sedang tertidur.
Priguna Suntik Korban 15 Kali
Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan bahwa modus Priguna yakni memanfaatkan kondisi kritis ayah korban dengan dalih akan melakukan pengecekan darah untuk transfusi darah.
Peristiwa dugaan rudapaksa ini terjadi pada Selasa, 18 Maret 2025 sekitar pukul 01.00 WIB dinihari.