Berita Viral

Viral 11 Anak TK Dikucilkan Saat Perpisahan, Para Ibu Ngamuk dan Mencak-mencak, Akhirnya Damai

Editor: Rahmadhani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

VIRAL DI MEDIA SOSIAL - Tangkapan layar 11 anak TK di Bengkulu dikucilkan dan tidak diperbolehkan ikut perpisahkan mendadak viral di media sosial, wali siswa langsung mengamuk, Kamis (12/6/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Sebuah video berdurasi 3 menit 42 detik mendadak viral di media sosial setelah memperlihatkan 11 anak TK di Bengkulu yang diduga dikucilkan dan tidak diikutsertakan dalam acara perpisahan.

Video itu pertama kali diunggah oleh akun Facebook @Mamanya Kelvin Qayla pada Rabu (11/6/2025).

Dalam narasinya, pengunggah menyatakan bahwa anak-anak mereka tidak diajak mengikuti acara perpisahan, bahkan seragam pun dibedakan, sementara siswa lainnya tampak merayakan acara bersama guru.

“Anak kami 11 orang dikucilkan, seragam dibedakan. Katanya tidak ada acara perpisahan, tapi ternyata ada. Apa salah anak kami?” tulis akun tersebut.

Dalam video, terlihat perekam mendatangi acara yang telah berlangsung dan memprotes dengan suara keras.

Ia mempertanyakan kenapa anak-anak mereka hanya bisa melihat dari luar jendela sementara teman-teman mereka makan dan berpesta di dalam.

Baca juga: Nomor Kursi dan Posisi Duduk Satu-satunya Penumpang Selamat Kecelakaan Pesawat Air India

Baca juga: Anak Tukang Jahit Jadi Kapolsek Sekaligus Dosen, Sosok Bhayangkara Berprestasi Kity Tokan

Unggahan itu langsung menyebar luas dan menuai reaksi beragam dari warganet.

Banyak yang mengecam dugaan diskriminasi terhadap anak-anak TK tersebut.

Komentar seperti "Dinas Pendidikan harus turun tangan" dan "Ini sudah termasuk diskriminasi terhadap anak" membanjiri unggahan tersebut.

Video itu sudah dilihat lebih dari 500 kali dalam waktu singkat dan mendapat ribuan komentar serta tanggapan dari pengguna media sosial.

Sekolah dan Dinas Pendidikan Klarifikasi

Menanggapi viralnya video ini, pihak TK Dharma Bakti Pagar Dewa tempat anak-anak itu bersekolah, akhirnya memberikan klarifikasi.

Kepala sekolah, Dahlia, menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan bahwa insiden itu terjadi karena miskomunikasi antar wali murid.

Menurutnya, kegiatan makan-makan tersebut bukan program resmi sekolah, melainkan inisiatif dari sebagian wali murid.

Selain itu, sekolah menyatakan bahwa pada hari itu memang tidak ada kewajiban menggunakan seragam tertentu.

Halaman
12

Berita Terkini