BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Gubernur Kalimantan Selatan, Muhidin menyoroti belum optimalnya pelaporan dan distribusi program Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan yang beroperasi di wilayahnya.
Hal itu disinggung Muhidin saat membuka Forum Group Discussion (FGD) bertema “Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Pengembangan Sapi Berkelanjutan Terintegrasi Perkebunan, Tanaman Pangan, Kehutanan dan Pertambangan (P2SBPTKP)” di Gedung Idham Chalid Banjarbaru, Kamis (7/8/2025).
“Banyak perusahaan beroperasi di Kalimantan Selatan, tapi kita tidak tahu berapa besar CSR yang diberikan. Saya minta agar seluruh pengusaha menyerahkan CSR-nya melalui Pemprov, nanti provinsi yang membagikan ke kabupaten/kota,” tegas Gubernur.
Ia mencontohkan CSR produktif yang dilakukan Bank Syariah Indonesia (BSI).
Baca juga: Mulai Rp4 Ribu per Ekor, Ini Daftar Harga Jual Anak Itik di Pasar Unggas HSU Khusus Hari Kamis
Baca juga: Korban Kebakaran di Desa Pulau Tanjung Kusan Tengah Tanahbumbu Akhirnya Terima Bantuan
Muhidin menyebut, BSI telah membeli lahan dan membangun fasilitas penampungan sapi perah untuk kelompok peternak di Tanah Laut.
Menurutnya, model seperti ini harus direplikasi oleh perusahaan lain agar manfaatnya bisa dirasakan langsung masyarakat.
“Kami ingin CSR yang tidak hanya bersifat bantuan, tapi berdampak jangka panjang. Seperti yang dilakukan BSI,” ujarnya.
Muhidin juga mengajak pihak perusahaan maupun lembaga keuangan untuk bersinergi dalam mewujudkan pembangunan berkelanjutan di sektor perkebunan dan peternakan yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat.
(Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Syaiful Riki)