Berita Tapin

Manfaatkan Lahan Rawa untuk Budidaya Cabai Hiyung, Begini Langkah dan Tujuannya

Penulis: Mukhtar Wahid
Editor: Kamardi Fatih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sejumlah anggota MBKM Faperta ULM melakukan penanaman bibit cabai Hiyung di areal Desa Hiyung Kacamatan Tapin Tengah, Tapin, Sabtu (9/8/2025).

TAPIN TENGAH, BPOST - Kelompok MBKM Fakultas Pertanian ULM prodi Ilmu Tanah yang diketuai Ade Ridwan Yosep dari Desa Sungai Puting Kecamatan Canti Laras Utara, Tapin, bersama rekan satu tim yaitu Liana, Dwita Noviyati, Rindang Apriliani dan Sufriyadi Gunawan berhasil membuat demplot, Sabtu (9/8/2025). 

Demplot ini  dapat menjadi contoh untuk para petani dalam mengoptimalkan pemanfaatan lahan rawa sebagai lahan produktif untuk budidaya tanaman cabai hiyung. 

Cabai Hiyung merupakan satu di antara cabai yang diakui memiliki tingkat kepedasan di dunia. Cabai Hiyung menjadi identitas ataupun cabai khas dari Kabupaten Tapin tepatnya Desa Hiyung Kacamatan Tapin Tengah.

Untuk mendukung popularitas cabai Hiyung ini,  perlu adanya peningkatan produksi tanaman salah satunya melalui pengoptimalan lahan rawa di sekitar Desa Hiyung. 

Kegiatan yang diinisiasi anak MBKM Faperta ULM dari latar belakang masalah ini, diharapkan disambut baik masyarakat dan didukung perusahaan tambang, PT Antang Gunung Meratus (AGM).
Ade Ridwan Yosep mengatakan, mereka memberikan contoh kepada petani melalui pengolahan lahan hingga budidaya tanaman. 

Kegiatan pertama kali dilakukan yakni melakukan koordinasi dengan perangkat desa, petani dan juga PT AGM tentang projek pengoptimalan lahan untuk budidaya cabai Hiyung. 

Selanjutnya, melakukan pengolahan lahan dan penataan lahan dengan pembuatan surjan atau bedengan yang berukuran 17x2,5 meter sebanyak enam surjan, pada masing-masing sisi terdapat saluran air yang dipasang pizometer untuk memantau tinggi muka air tanah. 

Setelah itu dilakukan pemberian dolomit, pupuk kandang, NPK dan asam humat. Sebelum penanaman bibit cabai Hiyung dilakukan inkubasi agar material bahan yang diberikan dapat memberikan pengaruh bagi perbaikan sifat tanah dan juga dapat mendukung hara bagi pertumbuhan tanaman. 

Projek pengoptimalan lahan ini merupakan projek utama yang memiliki tujuan untuk peningkatan ekonomi masyarakat lingkar tambang yang lebih mandiri sejalan dengan tema MBKM yang diangkat Faperta ULM yaitu “Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar Tambang PT Antang Gunung Meratus Melalui Pengembangan Agribisnis dan Usaha Mikro”. 

“Pada pelaksanaan kegiatan ini diharapkan disambut baik warga desa Sungai Puting karena dapat menjadi sebuah potensi berkelanjutan meningkatan pendapatan petani, selain mengusahakan tanaman padi,” ujar Ade Ridwan.

Pada proyek pengoptimalan lahan ini juga dibuat praktek intercropping tanaman utama yaitu dengan dengan menaman tanaman jeruk, sehingga petani akan memiliki pengetahuan secara konsep pemanfaatan lahan secara maksimal. (Banjarmasinpost.co.id/Mukhtar Wahid) 

Berita Terkini