Kuliner Haliling
UMKM KALSEL- Unik dan Tidak Umum, Alasan Pria Ini Geluti Usaha Kuliner Haliling di Banjarbaru
Unik dan jarang dijual, menjadi alasan Nanda Zulkarnain mengolah haliling dan menjualnya di CFD Banjarbaru
Penulis: Rizki Fadillah | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU - Hewannya yang melimpah di area persawahan, membuat Nanda Zulkarnain mengolah haliling atau keong sawah untuk dijadikan kuliner bernilai jual.
Pria yang berasal dari Jakarta ini mengaku telah sekitar lima tahun menggeluti usaha kuliner tradisional haliling.
“Jualan haliling ini sudah sekitar lima tahun, kalau di Pasar CFD Banjarbaru ini sekitar setahun,” katanya.
Setiap hari Minggu pagi hingga siang, ia berjualan di Pasar CFD di Jalan Mitra Praja Banjarbaru.
Baca juga: UMKM KALSEL: Kuliner Haliling Sangat Disukai, Omzet Nanda Jualan di CFD Banjarbaru Ratusan Ribu
Baca juga: UMKM Kalsel: Nikmati Cita Rasa Haliling, Kuliner Unik Ini Ada di Kota Banjarbaru
Sedangkan untuk hari Senin-Sabtu, ia berjualan di kediamannya di Desa Banyu Irang, Kecamatan Batibati, Kabupaten Tanahlaut.
Nanda memilih untuk menjual haliling karena menurutnya ini jenis makanan unik dan tidak umum dibandingkan makanan kaki lima lainnya seperti gorengan.
Untuk persediaan haliling, ia telah memiliki pemasok yang menyediakan setiap hari. Namun jika persediaan kurang atau tidak ada pemasok, ia mencari dan menangkap sendiri di persawahan.
“Kalau di langgangan lagi kosong, kita cari sendiri di kebun,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/Rizki Fadillah)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.