Berita Kotabaru  

Harapan Besar Guru Terluar Kotabaru Jadi PPPK Paruh Waktu, Rela Tempuh Ratusan Kilo Urus Kelengkapan

Ini keinginan dari Herman seorangguru yang ingin jadi PPPK paruh waktu, reka tempuh ratusan kilometer menuju pusat Kabupaten Kotabaru

Penulis: Muhammad Tabri | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/muhammad tabri
GURU HONORER - Herman, guru honorer yang turut antusias menyambut pengangkatan PPPK paruh waktu di Kotabaru, Jumat (12/9/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KOTABARU - Meski wajahnya terlihat lelah, secercah harapan nampak tersirat di sela senyum Herman.

Pasalnya, saat mendapat informasi adanya pengangkatan PPPK paruh waktu 10 September tadi, ia bersama belasan orang lainnya langsung atur rencana untuk melengkapi berkas.

Herman berangkat ke Ibukota kabupaten tidak mudah. Ada ratusan kilo jarak yang harus ditempuh. Dua kali naik kapal dan berpacu dengan ombak, itu pun harus rela menunggu keberangkatan kapal selanjutnya untuk pulang.

Herman adalah guru yang mengajar di SDN Teluk Sungai, Desa Pulau Matasirih, Kecamatan Pulau Sembilan, Kabupaten Kotabaru

Kawasan ini merupakan daerah tertinggal terdepan dan terluar (3T) Kalimantan.

Baca juga: Pasca Pemkab Kotabaru Umumkan Rekrut 2.420 PPPK Paruh Waktu, Layanan SKCK Membludak

Baca juga: Gerebek Rumah di Sungai Malang HSU, Polisi Amankan Oknum PNS, Diduga Miliki 2,60 gram Sabu

Untuk mencapai Ibukota Kecamatan Pulau Sembilan, Marabatuan, Herman dan rakanan menyewa kapal dan menempuh 3 jam perjalanan, berikutnya dari Marabatuan naik Sabuk Nusantara memakan waktu satu malam baru sandar di Pulaulaut. 

"Alhamdulillah gelombang teduh, jadi bisa lebih cepat," ungkapnya santai sambil menunggu antrian SKCK di SPKT Polres Kotabaru, Jumat (12/9/2025) pagi.

Kedatangan honorer sejak 2006 ini ke Polres Kotabaru tidak lain melengkapi Daftar Riwayat Hidup (RDH) sebagai syarat pengangkatan status PPPK paruh waktu.

Gagal di beberapa kesempatan menjadi PNS maupun PPPK, tak menyurutkan semangat Herman mengajar. Dirinya juga bersyukur, saat ini bisa menerima gaji insentif daerah sebesar 2 juta rupiah setiap bulan.

"Semoga ini cepat beres urusannya dan pulang dengan lega," ucapnya.

Herman yang saat ini mengajar sebagai guru kelas mengatakan, untuk pembuatan SKCK awalnya diarahkan ke Polres saja, namun ada perubahan bisa di Polsek terdekat.

Namun dirinya tidak ingin waktu hanya berkisar lima hari hangus terpakai tanpa kejelasan bisa mengurus dari desanya. 

Mengingat Polsek terdekat juga jauh dan jaringan internet yang ada kurang optimal digunakan.

Agar lebih aman, dirinya memutuskan berangkat ke kota, termasuk membuat surat keterangan sehat di puskesmas Sebatung. 

Ditanya terkait biaya, Herman mengatakan tak kurang Rp1.500.000 untuk seorang diri. Mengingat biaya yang dikeluarkan untuk carter kapal, makan minum, dan penginapan selama di kota menunggu keberangkatan kapal pulang ke Marabatuan. 

Diketahui Pemkab Kotabaru melaui BKPSDM turut melakukan pengangkatan PPPK paruh waktu sebanyak 2.420. 

Upaya ini menjadi angin segar bagi para honorer yang telah mengabdi, namun belum lulus di seleksi CPNS maupun PPPK 2024, dengan syarat masih terdata di BKN.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved