Berita Banjarbaru

Penjualan Jamu di Banjarbaru Tetap Ramai, Tawarkan Beragam Jamu, Sebut Bebas dari Bahan Kimia

Saat ini penjualan jamu di Loktabat Banjarbaru masih ramai, penjual Ramuan Herbal ini tawarkan beragam jenis jamu

Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/Nurholis Huda
PENJUAL JAMU DI BANJARBARU - Tarmuji, penjual jamu di cafe jamunya di kawasan Loktabat Banjarbaru. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BANJARBARU- Tradisi ramuan herbal masih bertahan di tengah masyarakat. Salah satunya dilakukan oleh Tarmuji, penjual jamu di kawasan Loktabat Banjarbaru yang juga menjabat sebagai Ketua RT 06 RW 2.

Beragam jamu tradisional ditawarkannya, mulai dari jamu pahitan seperti sambiloto, hingga temulawak yang dipercaya menjaga kesehatan liver. Ada pula kunyit asam yang kaya antioksidan. “Kalau pahitan ini bisa mengurangi risiko diabetes dan darah tinggi,” jelas Tarmuji.

Menurutnya, jamu yang paling laris justru jenis kunyit asam, kunyit sirih dan sejenisnya. Selain jamu cair, ia sempat menyediakan jamu bubuk. Namun, saat ini stok serbuk herbal tersebut sedang kosong.

Mengenai kualitas, Tarmuji menegaskan seluruh produk jamu yang dibuat bebas dari bahan pengawet maupun bahan kimia. “Kalau serbuk itu diblender, disangrai, dikasih air, lalu dikeringkan, tetap tanpa bahan kimia. Jadi murni,” katanya.

Baca juga: Seluruh Korban Helikopter Jatuh di Tanahbumbu Kalsel Teridentifikasi, Pilot Dikenali Lewat DNA

Baca juga: Update Pembangunan Jembatan CUSA Banjarmasin, Penguatan Oprit Sisi Sungai Akan Dilakukan

Produksi jamu yang digeluti kelompok warga di Kampung Jamu Budapest ini juga mendapat pemantauan dari Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). “Beberapa kali ada pertemuan dan visitasi, alhamdulillah produk kami dipercaya karena aman,” tambahnya.

Legalitas produk pun telah terjamin. Jamu buatan warga memiliki legalitas seperti izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan sertifikat halal.

Saat ini, terdapat sekitar 25 pembuat jamu di kawasan tersebut, meski sebelumnya jumlahnya mencapai 80 orang sebelum adanya pemekaran RT. “Harapan kami, produksi jamu di kampung ini bisa semakin meningkat, tetap stabil, dan laku terjual,” kata Tarmuji.

Pemanfaatan jamu di Kabupaten Tapin juga terus berkembang. Selain peran pedagang jamu tradisional, keberadaan kelompok pengembang tanaman obat keluarga (Toga) disebut menjadi tulang punggung utama.

Kasi Farmasi Dinas Kesehatan Tapin, Ratna, mengatakan kelompok Toga tersebar di desa-desa. Warga secara sukarela mengelola tanaman obat di pekarangan maupun lahan kelompok.

“Mereka tidak hanya menanam, tetapi juga berbagi pengetahuan tentang khasiat tanaman, cara pengolahan yang benar, dan dosis yang aman melalui pembinaan dari pemerintah daerah,” jelasnya, Sabtu (13/9).

Dinas Kesehatan bersama puskesmas rutin memberikan pendampingan agar pemanfaatan jamu tetap aman dan terarah. “Kelompok Toga inilah yang menjadi fondasi pengembangan jamu di Tapin,” tambahnya.

Sementara itu, pedagang jamu di Kota Rantau juga mengaku masih merasakan tingginya minat masyarakat. Heny, penjual jamu di Jalan Brigjen Hasan Basri, mengatakan racikan kunyit dan temulawak tetap dicari pembeli. “Selain racikan sendiri, jamu pabrikan untuk asam urat dan kolesterol paling laris,” ujarnya.

Mama Ajeng, pedagang jamu yang sering berjualan di depan Gedung Pemuda Kupang sejak 2001, bahkan sudah beberapa kali mendapat penyuluhan langsung dari BPOM. “Petugas pernah datang ke rumah melihat cara saya meracik jamu,” ungkapnya.

Di lapangan, konsumen punya pandangan berbeda-beda soal jamu. Fauzan (34), warga Sungaiandai Banjarmasin, mengaku terbiasa minum jamu racikan sejak lama. “Badan terasa lebih segar, apalagi kalau habis kerja seharian. Selama ini nggak pernah ada masalah, malah ketagihan,” katanya.

Lain halnya dengan Rais (28), warga Belitung, yang baru pertama kali mencoba jamu namun mengaku tidak cocok dengan rasanya. “Jujur agak amis karena ada telur mentahnya. Jadi kayaknya bukan minuman yang bisa sering saya minum,” ucapnya sambil meringis.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved