Berita HSS

Aksi Tarian Bakanjar Anak Dayak Meratus Loksado HSS Meriahkan Puncak Peringatan HAN 2025 

Anak-anak dari masyarakat Dayak Meratus di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tampil memukau di depan Gubernur

Penulis: Adiyat Ikhsan | Editor: Edi Nugroho
Banjarmasinpost.co.id/adiyatikhsan 
TARIAN- Tarian Babangsai dan Bakanjar dari anak-anak Dayak Meratus Loksado di puncak peringatan Hari Anak Nasional 2025 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Selasa (7/10/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID, KANDANGAN - Anak-anak dari masyarakat Dayak Meratus di Kecamatan Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tampil memukau di depan Gubernur Muhidin dan kepala daerah di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Para anak-anak yang tergabung Sanggar Pusaka Meratus Loksado tersebut tampil membawakan tarian kreasi Babangsai dan Bakanjar, saat puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025 tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Desa Loksado, HSS, Selasa (7/10/2025).

Tidak hanya Gubernur Kalsel dan Kepala Daerah 13 kabupaten/kota. Puncak peringatan HAN dihadiri Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), diwakili Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Pribudiarta Nur Sitepu, masing-masing Ketua TP PKK dan jajaran pejabat di Pemerintah Provinsi Kalsel, serta Pemerintah Kabupaten HSS.

Salah satu penari, yakni Dewi berusia 15 tahun mengaku senang, karena dapat tampil di depan event besar tersebut. Warga Desa Haratai 2, Kecamatan Loksado ini bergabung dan mulai belajar tarian di Sanggar Pusaka Meratus sejak 2022 lalu.

Baca juga:  Hilang Diterkam Buaya, Wanita 50 Tahun di Kendari Ditemukan Meninggal Dunia

Baca juga: Tertangkap CCTV Mencuri Sepatu Jemaah Masjid di Cirebon, Pria Ini Ternyata Anak Mantan Wali Kota

“Sebelumnya belum bisa menari, kemudian memutuskan sanggar dan belajar tarian ini, karena ingin melestarikan budaya masyarakat adat Loksado. Apalagi saya terinspirasi dari kakak yang juga dulu bergabung di sanggar,” katanya, ditemui usai tampil.

Baginya, dengan mengenal budaya sendiri, menjadi salah satu cara mengenalkan budaya ke masyarakat umum lebih luas, baik di Kalsel, maupun luar Kalimantan.

Ia, berkeinginan dapat tampil di event-event besar lainnya di luar HSS dan Kalsel.

“Ada keinginan untuk tampil juga di acara atau event besar,” ungkapnya.

Tarian Babangsai dan Bakanjar yang di bawakan anak-anak Meratus di Loksado tersebut dibawah bimbingan Irine Angella, selaku penata tari.

“Tarian ini memiliki makna penyambutan atau selamat datang,” kata Irine.

Di lokasi yang sama, Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak, Pribudiarta Nur Sitepu saat diwawancarai mengatakan, HAN 2025 dari tema yang diambil mengandung filosofi, bahwa semua anak-anak harus saling mengenali, memiliki karakter baik, membangun sosial yang baik terhadap sesamanya ke orang tua, atau lingkungan.

“Jadi makna daripada Anak Indonesia kita semua bersaudara, adalah mendorong bahwa peringatan HAN kedepan untuk memastikan sejahtera dan terlindungi,” katanya.

Peringatan HAN 2025 di Kalsel yang digelar di Loksado ini, dibarengi dengan agenda pelantikan Ayah dan Bunda Forum Anak oleh Gubernur Kalsel kepada Bupati/walikota masing-masing pasangan.
(Banjarmasinpost.co.id/Adiyat Ikhsan)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved