Berita HSU

Kisah Mistis Penjaga Museum Candi Agung Amuntai HSU, Dewi Sering Hadapi Pengunjung Kesurupan

Inilah sekelumit kisah Dewi penjaga Museum Candi Agung yang berada di Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara, dapati pengalaman mistis

Penulis: Reni Kurnia Wati | Editor: Irfani Rahman
Banjarmasinpost.co.id/reni kurniawati
CANDI AGUNG - Pengunjung menyaksikan koleksi Museum Candi Agung, di Sungai Malang, Amuntai Tengah, Hulu Sungai Utara. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, AMUNTAI- Menjadi penjaga Museum Candi Agung, selain memiliki tanggung jawab yang berat, juga harus bermental kuat.

Pengalaman mistis yang dialami pengunjung museum yang terletak di Kelurahan Sungai Malang, Kecamatan Amuntai Tengah, Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) ini, membuat mereka harus bersiap dengan segala kondisi.

Dewi penjaga Museum Candi Agung mengatakan selama bertahun tahun dirinya menjadi penjaga museum sering mendapati pengunjung yang bertingkah aneh atau kesurupan. Berbagai tingkah aneh dari pengunjung yang kesurupan, ada yang berteriak bahkan mengamuk atau ada yang justru terdiam tanpa bicara.

“Untuk pengunjung yang bertingkah aneh dengan diam atau tidak terlalu banyak bicara biasanya ditidurkan di ranjang atau tempat tidur yang ada di dalam museum hingga nanti berhenti dan sadar sendiri,” ujarnya.

Sebagian besar yang sudah tersadar dari kesurupan mengaku tidak ingat banyak tentang apa yang terjadi, namun ada juga yang mengaku melihat makhluk dari alam lain.

Baca juga: Viral Video Ada Tikus Dalam Makanan, Pemilik Rumah Makan Padang di Banjarmasin Lapor ke Polisi

Dewi menambahkan ada juga yang hanya berpura-pura kesurupan, biasanya yang bersikap brutal dan kasar. Dirinya biasanya meminta bantuan penjaga objek wisata Candi Agung untuk membantu menenangkan pengunjung tersebut.

Pengunjung biasanya kesurupan saat melihat tempat tidur atau dipan serta busana khas Banjar.

Dewi menjelaskan dipan dan baju khas Banjar ini merupakan pemberian dari beberapa orang. Mereka yang memberikan barang-barang ini memiliki berbagai cerita. Ada yang mendapat mimpi ada juga yang bernazar terhadap sesuatu dan terkabul.

Awalnya hanya dipan berwarna kuning lengkap dengan bantal dan guling, kemudian ada lagi yang memberi kelambu dan baju khas banjar berwarna hijau dan kuning. “Ada yang menganggap ini menggambarkan tempat tidur Putri Junjung Buih yang merupakan ratu kerajaan Negara Dipa dan menikah dengan Pangeran Suryanata,” ujarnya.

Meski memiliki pengalaman yang berbau mistis namun Dewi mengaku tidak pernah diganggu atau mengalami pengalaman diganggu makhluk lain. Dirinya bahkan senang menjadi penjaga museum terlebih jika pengunjung baik dan ramah.

Museum Candi Agung sendiri berada di lingkungan Objek Wisata Candi Agung. Museum Candi Agung terbuat dari bangunan yang didominasi warna kuning dan menyimpan berbagai peninggalan situs candi peninggalan Kerajaan Negara Dipa yang dibangun oleh Empu Jatmika abad ke-14 Masehi.

Museum Candi Agung sering dikunjungi oleh pengunjung yang datang ke objek wisata Candi Agung. Selain untuk melihat bangunan candi, mereka juga melihat peninggalan kerajaan Empu Jatmika.

Dewi menerangkan, koleksi yang ada di museum seperti batu bata yang yang diduga merupakan material untuk membangun Candi Agung. “Ada juga tembikar dengan aksara Cina yang masih ada, sebagian peninggalan juga ada yang dikirimkan ke Museum Lambung Mangkurat,” ujarnya.

Barang-barang tersebut ditemukan saat proses penelitian dan pengupasan dalam pencarian bukti adanya kerajaan Negara Dipa yang juga pernah disaksikan langsung oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Adam Malik pada 18 November 1980.

Pengupasan percobaan bermula dilakukan pada 1964 dan dilakukan penelitian penggalian pada 1967.

Hasil dari penggalian menemukan berbagai barang barang yang sampai saat ini masih tersimpan di museum Candi Agung. (Reni Kurniawati)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved