Book Lover
Najwa Berusaha Memahami Perbedaan Sudut Pandang
Bagi Najwa Maulidya adalah buku-buku bertemakan bimbingan dan konseling.
Penulis: Salmah | Editor: R Hari Tri Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID - Banyak buku yang disukainya, namun paling berkesan bagi Najwa Maulidya adalah buku-buku bertemakan bimbingan dan konseling.
Bacaan tersebut tidak hanya relevan dengan bidang studi kuliah, tetapi juga membantu memahami makna empati, komunikasi, dan cara memberikan dukungan kepada orang lain dengan teori konseling.
"Buku-buku itu menguatkan keyakinan saya bahwa konseling adalah profesi yang berperan besar dalam membawa perubahan positif bagi sesama," ujar mahasiswi semester 5 Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam, UIN Antasari Banjarmasin ini.
Koleksi bukunya terdiri dari berbagai jenis, antara lain kamus bahasa Inggris dan bahasa Arab, buku-buku tentang bimbingan dan konseling, serta buku mengenai UUD 1945.
"Selain itu, saya juga memiliki beberapa novel karya Tere Liye dan buku bertema K-pop yang saya baca untuk hiburan sekaligus memperluas pengetahuan tentang budaya populer," ujar warga Sungaiandai, Banjarnasin Utara ini.
Najwa yang lahir di Banjarmasin pasa 4 Mei 2005, mulai menyukai membaca sejak usia 7–8 tahun.
"Sejak kecil, saya dikenal gemar membaca berbagai jenis buku, baik buku pelajaran maupun cerita, bahkan saya sering membacanya dengan suara lantang karena ingin berbagi isi bacaan dengan orang lain," jelasnya.
Najwa senang membaca buku-buku yang memberikan informasi baru dan memperluas wawasan, yaitu teori, pengetahuan umum, serta kisah sejarah yang penuh makna.
Selain itu, mentor di platform nasional @Muslimahfillah.id dan @Kami.Mindsunited inu juga menikmati bacaan fiksi yang menggugah imajinasi dan menyampaikan pesan moral secara mendalam.
Penghobi seni tari, mentoring, serta kegiatan sosial ini tidak memiliki jadwal tetap untuk membaca. Biasanya membaca saat ada waktu luang atau ketika ingin menenangkan pikiran.
"Bagi saya, yang terpenting bukan lamanya waktu, tetapi bagaimana saya bisa menikmati isi bacaan dengan sepenuh hati," tukas Brand Ambassador @PejuangMasukPTN ini.
Najwa juga tidak menentukan durasi tertentu ketika membaca. Ia membaca hingga merasa cukup menerima informasi, kemudian berhenti sejenak untuk beristirahat atau merenungkan isi bacaan. Dengan cara itu, ia merasa lebih memahami makna yang terkandung di dalamnya.
"Membaca membuat saya memiliki cara pandang yang lebih luas. Dari setiap bacaan, saya belajar mengenal diri sendiri dan memahami perbedaan sudut pandang," ungkapnya.
Najwa juga tidak memiliki waktu tertentu untuk membeli buku. Biasanya membeli buku ketika benar-benar membutuhkan bacaan baru atau menemukan judul yang menarik perhatian dan Kini, banyak buku tersedia secara digital.
"Ya, saya berbelanja buku sesuai kondisi. Jika ada waktu luang, jika sulit menemukan buku yang dicari atau waktu sudah terbatas, saya akan membeli atau mencari melalui platform online," terang anggota Sanggar Seni Ayu Putri ini.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.