Berita Banjarmasin

Di Banjarmasin 50 Persen Sekolah Rusak Parah, Disdik Siapkan Pilot Project

Kadisdik Banjarmasin, Ryan Utama menjelaskan tidak kurang dari 50 persen infrastruktur pendidikan rusak parah

|
Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Saiful Rahman/dok
AKSES KE SEKOLAH-Akses jalan menuju SDN 10 Basirih Banjarmasin rusak parah, terkikis air sungai, dan tak lagi bisa dilalui kendaraan membuat sekolah itu terisolasi hingga membuat sekolah itu tak diminati, Kamis (3/7/2025). 

BANJARMASINPOST.CO.ID- Kondisi tak jauh berbeda terjadi di Banjarmasin. Kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarmasin, Ryan Utama menjelaskan tidak kurang dari 50 persen infrastruktur pendidikan rusak parah, baik itu karena faktor bangunan yang sudah tua, termasuk sekolah-sekolah yang terendam banjir.

Diakui Ryan, Disdik tengah memilah sekolah-sekolah yang nantinya akan menjadi pilot project.

“Nanti kami akan memilih sekolah-sekolah di 2026 berlanjut di 2027 hingga satu periode RPJMD, yang rusak parah atau rusak berat, yang memungkinkan memecah pilihan peserta didik untuk bersekolah,” jelasnya.

Target pembenahan sekolah yang akan dilakukan adalah satu SD dan satu SMP per kecamatan dan akan dibahas dalam APBD perubahan.

Baca juga: Jalan ke Sekolah Rusak dan Terendam, SDN 10 Basirih Banjarmasin Hanya Terima Empat Murid

Salah satu sekolah yang akan direnovasi dan masuk APBD perubahan adalah sekolah yang berada di Sungaijingah. Itu berdasarkan aduan masyarakat.

Perbaikan dilakukan bertahap karena saat ini anggaran Dinas Pendidikan Banjarmasin 2025 tercatat mencapai Rp 700 miliar, namun itu termasuk untuk belanja pegawai dan operasional.

Terpisah sebagai antisipasi sekolah yang terendam banjir rob, Kalak BPBD Banjarmasin, Husni Thamrin mengatakan hal tersebut harus dilakukan kerja sama semua pihak.

Ia menjelaskan banjir rob yang terjadi di Banjarmasin adalah pasang tinggi yang bersifat sementara, jika air sungai turun maka genangan air juga harusnya ikut turun.

“Yang jadi masalah jika sedimentasinya tinggi, lumpur, banyak sampah, eceng gondok yang menghambat aliran sungai, maka mempengaruhi lamanya genangan air,” terangnya.

Yang semula 2-3 jam air bisa turun, jika ada hambatan aliran sungai atau drainase lainnya maka air bisa lebih lama menggenang bahkan sampai berhari-hari.

Baca juga: Bangunan Sekolah Rusak, Sebagian Siswa SDN Mawar 7 Banjarmasin Dipindah ke SDN Teluk Dalam 10

Mengenai adanya sekolah yang terendam banjir, misalnya di kawasan Pemurus Dalam, pihaknya mengusulkan agar jalannya ditinggikan.

“Hal itu agar anak-anak yang masuk sekolah tidak harus lepas sepatu saat banjir rob, namun drainasenya tetap harus dibersihkan agar aliran aor tidak tersumbat,” tutup Husni. (naa)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved