Perkelahian di Tapin
Ditangani IGD RSUD Datu Sanggul, Begini Kondisi Terkini Korban Perkelahian di Tapin
Kondisi JA atau Gazali Rahman (54), korban perkelahian di Tapin yang mengalami serangkaian luka tebasan parang, kini tertangani dengan baik
Penulis: Mukhtar Wahid | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Kondisi JA atau Gazali Rahman (54), korban perkelahian di Kabupaten Tapin yang mengalami serangkaian luka tebasan parang, kini tertangani dengan baik oleh tim medis RSUD Datu Sanggul Rantau.
Korban telah sadar penuh dan dipindahkan dari IGD ke ruang perawatan Marwah untuk menjalani observasi lanjutan.
Plt Direktur RSUD Datu Sanggul, dr Widhi Susanto, memastikan penanganan awal terhadap korban berjalan optimal sehingga perdarahan dapat segera dihentikan.
“Pasien sudah sadar penuh. Untuk perdarahan dan luka sudah teratasi dengan baik,” ujarnya, Selasa (18/11/2025).
Baca juga: Kronologis Perkelahian Berdarah di Tapin, Kepala dan Pipi Korban Diperban Pasca Ditebas Parang
Widhi juga menyampaikan bahwa korban akan menjalani CT scan untuk memeriksa kemungkinan cedera lebih dalam pada bagian kepala.
Luka Parah di Kepala, Wajah, dan Tangan
Setibanya di rumah sakit, JA mengalami beberapa luka bacokan serius di sejumlah bagian tubuh.
Pada dahi, korban mengalami luka sepanjang sekitar 10 sentimeter dengan kedalaman hingga terlihat tulang yang mengalami keretakan.
Luka lain terdapat di bagian parietal atau atas kepala sepanjang sekitar delapan sentimeter yang juga disertai perdarahan aktif.
Tak kalah parah, bagian belakang telinga hingga leher belakang korban mengalami luka bacok terpanjang, yakni sekitar 15 sentimeter, menembus hingga ke dasar tulang yang turut mengalami keretakan.
Pada rahang kanan, kulit korban hampir terlepas akibat sabetan parang sepanjang enam sentimeter, namun kondisi tersebut masih memungkinkan untuk disambung kembali oleh tim medis.
Korban juga mengalami dua luka bacok di pergelangan tangan kanan masing-masing sepanjang lima dan delapan sentimeter, yang kedalamannya mencapai otot dan tulang sehingga menyebabkan perdarahan aktif.
Baca juga: GA Buron Usai Tebas Parang Kawan Akrab, Rekam Jejak Kelam Pelaku Penganiayaan di Tapin Terungkap
Pada jari-jarinya, terdapat beberapa luka kecil berukuran 1–2 sentimeter dengan kondisi perdarahan yang sudah tidak aktif.
Menurut Widhi, keluarga korban telah diberi penjelasan lengkap oleh dokter bedah dr Jefry, SpB terkait tindakan medis yang dilakukan.
“Untuk lamanya perawatan belum dapat dipastikan. Pasien perlu terus kami observasi sampai benar-benar stabil,” ujarnya. (Banjarmasinpost.co.id/ Mukhtar Wahid)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/JA-korban-perkelahian-di-Kelurahan-Rantau-Kiwa-Tapin.jpg)