Pertamax Diserbu Pengendara

Viral Warga Beli Pertamax Pakai Jeriken di Gambut Banjar, Pihak SPBU dan Pertamina Buka Suara

Ini kata pihak SPBU di Kabupaten Banjar dan pihak Pertamina soal pembeli beli Pertamax gunakan jeriken di satu SPBU di Gambut

|
Penulis: Nurholis Huda | Editor: Irfani Rahman
Foto Tangkapan Layar Media Sosial
DIDUGA BELI PERTAMAX PAKAI JERIKEN -Foto tersebar di media sosial memperlihatkan warga diduga beli pertamax pakai Jeriken di mobil. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, MARTAPURA- Sebuah foto di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan A Yani KM 14, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan menjadi sorotan setelah memperlihatkan aktivitas pengisian bahan bakar ke sebuah mobil yang diduga kuat membawa jeriken untuk pengisian Pertamax

Peristiwa ini terjadi pada 17 November 2025 sekitar pukul 07.12 WITA.

Dalam foto tersebut tampak seorang petugas SPBU tengah melayani pengisian Pertamax di jalur khusus, sementara seorang pria di bagian belakang mobil tampak memegang selang pengisian yang diarahkan ke bagasi kendaraan. 

Situasi ini memicu kekhawatiran warganet setelah diunggah ulang oleh sejumlah akun lokal di media sosial, terlebih saat ini kondisi pertamax masih belum stabil.

Dikonfirmasi hal tersebut, Pengawas SPBU di Jalan A Yani Kioometer 14 Gambut,  M. Yamani menjelaskan untuk Pertamax tidak ada pembatasan pembelian sehingga beli pertamax pakai jeriken juga dibolehkan.

"Pembatasan tidak ada, karena non subsidi," kata M Yamani.

Baca juga: Kala Pertamax Mulai Sulit Dicari di Kalsel, Pengecer BBM Pun Pajang Tulisan Habis

Baca juga: Pertamax Kembali Habis, Antrean Motor di SPBU S Parman Banjarmasin Bubar, Pengendara Kecewa

Disampaikan dia, memamg untuk permintaan pertamax saat ini sedang tinnggi. Pasokan ke SPBU dari Pertamina pun, setiap dua hari sekali yang sebelumnya sehari satu kali.

"Karena itu kebetulan hari ini Pertamax di SPBU kami kosong karena dikirim sehari sekali," kata dia.

Diakuinya di SPBU yang diawasinya mampu menghasikan  8000 liter pertamax setiap harinya.


"Kalau Pertalite dan Solar dexlite lancar semua. Tidak ada keterlambaan suplai," jelas M Yamani.

Dikonfirmasi terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Regional Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga, Edi Mangun, menjelaskan Pertamax bukan BBM yang disubsidi oleh pemerintah dan tidak diatur tata niaganya untuk warga tertentu seperti  pertalite.

"Namun terkait pembelian dengan menggunakan jeriken an akan segera kami tindak lanjuti karena apakah jerikennya itu berbahaya atau tidak dari aspek safety," jelas Edi Mangun.

(Banjarmasin Post/ Nurholis Huda)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved