Berita Tabalong
Kisah Pasutri Tabalong Peduli Anak Berkebutuhan Khusus, Rintis Pusat Layanan dari Sebuah Kontrakan
Pusat Layanan Anak Berkebutuhan Khusus (PLABK) Rumah Semut Tabalong telah memberi layanan ratusan ABK
Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
BANJARMASINPOST.CO.ID,, TANJUNG - Suara anak-anak yang khas langsung terdengar begitu melangkah masuk ke Pusat Layanan Anak Berkebutuhan Khusus (PLABK) Rumah Semut Tabalong, Sabtu (22/11/2025) pagi.
Di dalam bangunan permanen berdinding beton ini, beberapa ruangan kecil disediakan sebagai tempat belajar sekaligus terapi bagi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Pintu ruangan ditutup rapat agar dapat menjadi zona fokus dalam proses terapi maupun belajar. Di dalamnya, satu anak berinteraksi dengan satu terapis khusus.
Suasana juga dibuat senyaman mungkin dengan alat bantu beragam, mulai dari mainan edukatif, alat olahraga ringan, hingga kartu gambar dan alat terapi lainnya.
Baca juga: Diguyur Hujan Beberapa Jam, Sebagian Area Pasar Syariah Mabuun Tabalong Sempat Digenangi Air
Dari awal dirintis hingga sekarang, pusat layanan yang sejak tahun 2014 dinaungi Yayasan Taman Mutiara Indonesia (TMI) telah memberikan pelayanan terhadap ratusan anak dan untuk sekarang ada 136 ABK aktif.
Bukan hanya ABK dari Tabalong, keberadaan PLABK Rumah Semut juga turut dimanfaatkan masyarakat dari beberapa kabupaten lainnya.
Di pusat layanan yang berada di Jalan Flamboyan, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong ini, selain terapi, sekarang juga telah dilengkapi sekolah khusus untuk jenjang KB, TK hingga merintis SD ABK.
Jumlah terapis yang dimiliki juga bertambah banyak, dari awalnya tiga orang kini untuk yang fokus di layanan terapi ada 11 terapis, KB dan TK ada 14 terapis, dan di SD ada 2 terapis.
Kehadiran Rumah Semut sebagai pusat layanan anak berkebutuhan khusus tentu bukan hasil dari keajaiban semata, melainkan buah dari perjuangan panjang yang penuh lika-liku.
Pasangan suami istri (pasutri), Slamet Purwanto (41) dan Evi Lukhi Kustanti (40), menjadi sosok sentral yang menginisiasi dan mengembangkan pusat layanan ini dengan penuh dedikasi.
Dengan niat membantu penanganan anak-anak istimewa yang perlu perhatian khusus, keduanya berjuang melawan keterbatasan, baik tenaga maupun finansial.
Di akhir 2011 menjadi titik awal pasutri yang tinggal di Murung Pudak, Kabupaten Tabalong ini memulai langkahnya.
Secara mandiri, mereka mulai berupaya memberikan layanan terapi bagi anak berkebutuhan khusus.
Walaupun keduanya kala itu masih belum mempunyai pekerjaan tetap, rasa kepedulian menjadi modal utama untuk berjuang memberikan harapan bagi ABK.
"Saat itu untuk bisa dapatkan penanganan paling dekat ke Banjarbaru dan Banjarmasin, sementara tidak semua anak bisa ke sana," ungkap Slamet Purwanto, yang juga merupakan Ketua Yayasan TMI, membuka perbincangan.
Kondisi inilah yang menjadi satu alasan bagi Slamet dan isteri berinisiatif membuka layanan agar dapat memudahkan anak-anak berkebutuhan khusus di Tabalong.
Diceritakan Slamet, ketika awal berjalan, fokus penanganan berada di tangan istrinya yang memang memiliki keilmuan di bidang Okupasi Terapi, menangani 11 ABK dan dibantu tiga orang untuk mendampingi.
Pada masa itu, selain sulit mendapat terapis dengan latar belakang pendidikan yang sesuai, masyarakat juga masih belum terbuka terhadap keberadaan ABK, dan yang menjadi tantangan terberat masalah tempat.
Dengan modal terbatas, mereka hanya bisa menggunakan satu tempat kontrakan untuk jadi tempat layanan terapi dan itu pun tidak langsung berjalan mulus.
Mengandalkan rumah kontrakan, mereka harus berpindah-pindah dengan berbagai alasan, termasuk demi kenyamanan anak yang dilayani.
"Kalau dengan yang ini titik kelima kami pindah," katanya menunjuk bangunan permanen PLABK Rumah Semut yang kini telah dimiliki.
Keberadaan gedung permanen ini menghilangkan kekhawatiran akan pindah tempat, memungkinkan fokus penuh pada perkembangan anak.
Selain itu, juga dapat mempermudah masyarakat untuk menemukan lokasi mereka, tidak seperti dulu yang tak menetap di satu lokasi.
Titik balik perjuangan pasutri ini datang berkat dukungan berkelanjutan dari program Corporate Social Responsibility (CSR) PT Adaro Indonesia.
Rumah Semut kini memiliki gedung sekolah permanen sendiri, yang peresmian dan penggunaannya dimulai awal 2017, mengakhiri era berpindah-pindah kontrakan.
Slamet mengakui bantuan Adaro sangat vital bagi perkembangan lembaga, termasuk dukungan untuk pembangunan gedung lantai dua yang akan menjadi tempat pembelajaran SD ABK.
"Tahun ini sudah ada SD dengan delapan ABK dan dua terapis, tapi masih menempati rumah kontrakan, insya Allah tahun depan gedung baru yang dibangunkan Adaro sudah bisa difungsikan," ujarnya dengan yakin.
Meskipun kini memiliki fasilitas permanen, Slamet menjamin layanan terapi secara gratis bagi ABK yang berasal dari kalangan dhuafa tetap menjadi program yang dijalankan.
Lagi-lagi kehadiran program CSR Adaro kembali berperan dalam mendukung peran dari keberadaan PLABK Rumah Semut, jumlah ABK dari keluarga tak mampu dapat semakin banyak terlayani.
"Kalau kapasitas kami sendiri sedikit saja yang bisa kami bantu, paling dua anak atau tiga. Tapi dengan amunisi tambahan dari CSR, jadi bisa lebih banyak lagi, bisa sembilan hingga sebelas anak kurang mampu," beber Slamet.
Untuk kompetensi terapis, Adaro juga berupaya turut berperan dengan memberikan bantuan beasiswa untuk bisa belajar sesuai keilmuan yang diperlukan di Poltekkes Surakarta dan Poltekkes Makassar.
Bagi Adaro, membersamai Rumah Semut dengan turun tangan memberikan bantuan menjadi langkah nyata untuk dapat ambil bagian bagi masa depan anak berkebutuhan khusus.
"Adaro memang masuk lebih belakangan, diawali tahun 2016 membantu bangunan untuk PLABK Rumah Semut," kata Supervisor CSR Bidang Pendidikan PT Adaro Indonesia, Muhammad Zulfadeli Rachman.
Dari situ, dengan melihat manfaat yang dihadirkan PLABK Rumah Semut, bantuan yang digelontorkan lewat program CSR Adaro terus berlanjut hingga sekarang.
Selain telah membangunkan gedung untuk PLABK, juga diberikan bantuan alat peraga, beasiswa pendidikan bagi para terapis, dan terbaru berupa gedung untuk SD khusus ABK.
Baca juga: Datang Bawa Parang Terhunus, Pelajar SMK Ini Diduga Picu Keributan di Stadion Pembataan Tabalong
Melalui sinergi ini, Rumah Semut Tabalong semakin kokoh mewujudkan visinya untuk menciptakan generasi yang mandiri dan berdaya saing.
"PT Adaro Indonesia sangat mendukung untuk memberikan kesempatan kepada anak berkebutuhan khusus mendapatkan kesempatan sama seperti anak lainnya," ucap Zulfadeli.
Harapannya, PLABK Rumah Semut dapat terus berkembang, dan dukungan juga dapat mengalir dari berbagai pihak lainnya, agar ABK di Tabalong semakin tertangani dengan baik. (banjarmasinpost.co.id/dony usman)
anak berkebutuhan khusus
Kabupaten Tabalong
Kalimantan Selatan (Kalsel)
Banjarmasinpost.co.id
rumah kontrakan
| Diguyur Hujan Beberapa Jam, Sebagian Area Pasar Syari'ah Mabuun Tabalong Sempat Digenangi Air |
|
|---|
| Datang Bawa Parang Terhunus, Pelajar SMK Ini Diduga Picu Keributan di Stadion Pembataan Tabalong |
|
|---|
| Rutan Tanjung Tabalong Bersih-bersih dan Cat Toilet Musala Masyarakat, Langsung Dipimpin Karutan |
|
|---|
| Atasi Antrean Pertamax, SPBU di Tabalong Sepakati Pembatasan Pembelian Bagi Sepeda Motor dan Mobil |
|
|---|
| Sikapi Persoalan Pertamax, Bupati Tabalong Kumpulkan Perwakilan SPBU |
|
|---|
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/banjarmasin/foto/bank/originals/Slamet-Purwanto-saat-bermain-bersama-anak-yang-ditangani-di-Rumah-Semut.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.