Berita Tabalong

Sikapi Persoalan Pertamax, Bupati Tabalong Kumpulkan Perwakilan SPBU

Terkait persoalan Pertamax, Bupati Tabalong HM Noor Rifani mengumpulkan pengusaha SPBU di Tabalong

Penulis: Dony Usman | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman
PENGUSAHA SPBU- Perwakilan pengusaha SPBU di Kabupaten Tabalong dikumpulkan untuk mengikuti rapat yang langsung dipimpin Bupati HM.Noor Rifani, Kamis (20/11/2025) siang. 

BANJARMASIN.CO.ID,TANJUNG - Persoalan Pertamax yang susah didapatkan dan juga menyebabkan naiknya harga di pengecer, menjadi perhatian serius Pemkab Tabalong. 

Perwakilan pengusaha SPBU di Kabupaten Tabalong dikumpulkan untuk mengikuti rapat yang langsung dipimpin Bupati HM Noor Rifani, Kamis (20/11/2025) siang.

Dalam rapat di aula BPKAD Tabalong ini juga melibatkan pihak PT Pertamina Patra Niaga yang saat itu bergabung secara zoom. 

Selain itu juga hadir Tim Percepatan Pembangunan Daerah, Sekda, dan beberapa kepala SKPD terkait lingkup Pemkab Tabalong.

Baca juga: Harga Pertamax Tembus Rp18 Ribu di Tingkat Pengecer di HST, Warga : Ini Tidak Wajar 

Ditemui usai memimpin rapat, Bupati Tabalong HM Noor Rifani, mengatakan, rapat ini digelar sebagai bentuk perhatian pemerintah daerah terhadap kondisi yang ada. 

Sehingga pihaknya mengundang semua pihak terkait untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi dan langkah apa yang harus dilakukan.

"Tadi dapat penjelasan dari Pertamina Patra Niaga terkait suplai Pertamax tidak ada masalah," kata H Fani.

Hanya yang terjadi saat ini karena adanya peralihan dari pengguna Pertalite ke pengguna Pertamax akibat dipicu informasi bila Pertalite dapat membuat mesin rusak. 

Dengan banyaknya pengguna Pertalite yang beralih ke Pertamax inilah hingga akhirnya menyebabkan munculnya antrian yang banyak di SPBU.

Terkait informasi beredar bila Pertalite dapat merusak mesin, lanjut H Fani, Pertamina dalam rapat juga menyampaikan sudah lakukan pengecekan terhadap SPBU dan disaksikan langsung konsumen. 

Dari hasil pengecekan yang dilakukan terhadap kondisi Pertalite, Pertamina menyebutkan hasil yang didapatkan tidak seperti informasi yang beredar.

Masih menurut H Fani, dalam rapat juga disepakati penerapan pembatasan jumlah pembelian Pertamax di SPBU bagi sepeda motor dan mobil.

"Untuk mobil maksimum Rp300 ribu dan sepeda motor Rp70 ribu, mudah-mudahan ini bisa mengurangi antrian," katanya.

Kesepakatan pembatasan ini juga diperkuat dengan adanya berita acara yang ditandatangani seluruh pihak SPBU di Kabupaten Tabalong. 

Baca juga: Pertamax di Kalsel Sulit Dicari, Pertamina: Keterlambatan Dipicu Kedatangan Suplai Jalur Laut

Kemudian bagi pedagang eceran diharapkan juga jangan sampai menaikkan harga Pertamax terlalu tinggi, tapi bisa dilakukan dalam tahap kewajaran.

"Nanti tim juga akan diturunkan untuk melihat, memantau terkait kebijakan strategis yang dilakukan pihak SPBU," tandasnya.

Bagi masyarakat juga diminta untuk tidak khawatir dan panik dalam menyikapi kondisi yang ada saat ini.

"Dengan langkah-langkah yang dilakukan ini mudah-mudahan bisa kurangi antrian dan juga kelangkaan di Tabalong," katanya. (Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved