Berita HST

Harga Pertamax Tembus Rp18 Ribu di Tingkat Pengecer di HST, Warga : Ini Tidak Wajar 

Dua hari terakhir warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dibuat gelisah akibat kenaikan harga BBM jenis Pertamax di tingkat eceran

Penulis: Stanislaus Sene | Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus Senne
SUASANA SPBU- Suasana salah satu SPBU yang ada di Barabai, Kabupaten HST, Kamis (20/11/2025). Belakangan, bahan bakar Pertamax kerap kosong di SPBU. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI - Sudah dua hari terakhir warga Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) dibuat gelisah akibat kenaikan harga BBM jenis Pertamax di tingkat eceran. 

Dari yang sebelumnya Rp15.000 per liter, kini harga melonjak menjadi Rp17.500 hingga Rp18.000. Lonjakan ini terjadi di berbagai pengecer di sejumlah kecamatan HST.

Tak cukup hanya mahal, Pertamax juga semakin sulit ditemukan. Warga terpaksa mengantre panjang di SPBU bahkan hingga berjam-jam demi mendapatkan BBM yang kian langka tersebut.

“Antriannya panjang sekali. Kadang sampai dua jam baru bisa isi, itu pun belum tentu kebagian,” kata M. Harris, warga Barabai, saat ditemui Banjarmasinpost.co.id, kamis, (20/11/2025). 

Baca juga: Pertamax di Kalsel Sulit Dicari, Pertamina: Keterlambatan Dipicu Kedatangan Suplai Jalur Laut

Di tengah kelangkaan, warga juga menyoroti maraknya pelangsir yang bebas hilir mudik di beberapa SPBU. Aktivitas mereka dinilai memperburuk situasi, karena membeli dalam jumlah besar lalu menjual kembali dengan harga lebih tinggi di tingkat eceran.

“Kami tiap hari lihat pelangsir bolak-balik. Yang susah akhirnya warga biasa. Harus ada ketegasan dari Pertamina,” ujar Yupanata, salah satu warga yang terdampak.

Tak berhenti di Pertamax, warga juga mengeluhkan kualitas BBM jenis Pertalite yang dianggap tidak lagi aman. Banyak pengendara mengaku mendapati bensin bercampur air, sehingga membuat mesin kendaraan brebet bahkan rusak.

“Kendaraan saya rusak gara-gara Pertalite campur air. Sudah rugi beli BBM, rugi lagi perbaikan,” tutur Harris.

Baca juga: Viral Warga Beli Pertamax Pakai Jeriken di Gambut Banjar, Pihak SPBU dan Pertamina Buka Suara

Warga meminta Pertamina turun langsung dan memperketat pengawasan, baik terhadap SPBU maupun pengecer. Mulai dari praktik pelangsir, distribusi BBM, hingga kualitas bahan bakar.

“Kami minta Pertamina jangan tinggal diam. Kondisi ini makin menyulitkan masyarakat,” tegas Yupanata.

Hingga kini keluhan terus berdatangan, sementara kondisi di lapangan belum menunjukkan perbaikan berarti. Warga berharap ada langkah tegas dan solusi cepat agar kegelisahan ini tidak terus berlarut. (Banjarmasinpost.co.id/Stanislaus sene)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved