Stok Darah Menipis

Stok Darah Kosong, Relawan Jadi Penyelamat PMI Tapin

Meski tidak memiliki persediaan sejak 14 November 2025, PMI tertolong oleh tingginya partisipasi relawan

|
Editor: Ratino Taufik
Banjarmasinpost.co.id
Ilustrasi donor darah 

BANJARMASINPOST.CO.ID, RANTAU - Lebih dari sepekan, stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Tapin kosong. Meski tidak memiliki persediaan sejak 14 November 2025, PMI tertolong oleh tingginya partisipasi relawan.

Kepala Markas PMI Tapin Dwi Suryanto, saat dikonfirmasi, Sabtu (22/11), mengatakan informasi posisi stok darah diperbarui setiap 24 jam dan dipublikasikan tim Humas.

“Seperti Sabtu ini, golongan darah O dan AB sempat kosong. Tapi tidak sampai 24 jam, bahkan hanya beberapa menit setelah disebarkan di grup WhatsApp relawan donor darah, langsung ada yang mendonorkan ke PMI atau RSUD Datu Sanggul,” ujar pria yang akrab disapa Romo Yanto itu.

Untuk memenuhi kebutuhan darah, PMI Tapin rutin menggelar kegiatan donor dua kali sepekan di masjid-masjid sebelum atau sesudah Salat Jumat.

Selain itu, PMI aktif mendatangi kegiatan bersifat massal seperti olahraga bersama maupun perayaan HUT organisasi.

Dia pun mengungkapkan PMI Tapin memiliki keterbatasan anggaran hibah dari pemerintah kabupaten. Pemkab hanya bersedia Rp 300 juta dari usulan Rp 2,5 miliar.

Usulan tersebut diajukan karena PMI Tapin ingin menambah kapasitas Unit Donor Darah (UDD) sehingga bisa mengelola darah.

Dugaan Korupsi Rp 3,1 M di Disdik Banjarmasin Terbongkar, Begini Respon Wali Kota Yamin

Suryanto menerangkan pengelolaan membutuhkan peralatan lengkap, sumber daya manusia terlatih, serta regulasi yang kuat agar kebutuhan darah, termasuk untuk RSUD, dapat terpenuhi.

“Selama ini PMI Tapin hanya mencari pendonor. Padahal cakupan PMI lebih luas dibanding UDD di RSUD yang hanya bergerak di lingkungan rumah sakit. PMI Tapin punya jaringan di seluruh kecamatan,” ujarnya.

Oleh karena minimnya hibah dari pemkab, PMI menjalin kerja sama dengan sejumlah perusahaan melalui program CSR. “Belum semua perusahaan ikut berpartisipasi. Harapan kami semua perusahaan di Tapin turut terlibat dalam kegiatan donor darah,” ucapnya.

Sementara itu, Plt Direktur RSUD Datu Sanggul Tapin dr Widhi Susanto, Sabtu, menyampaikan ketersediaan darah saat itu untuk golongan A 21 kantong, B 10 kantong, O dua kantong, dan AB satu kantong. “Kalau stok kosong, biasanya kami meminta keluarga pasien mencari pendonor darah segar atau kami menghubungi anggota TNI maupun Polri yang bersedia mendonor,” ujarnya.

UDD PMI Banjarmasin juga sedang mengalami kekosongan stok darah beberapa hari terakhir. Kondisi ini terjadi di tengah tingginya permintaan dari berbagai fasilitas kesehatan.

Kepala UDD PMI Banjarmasin, dr Aulia Ramadhan Supit, Sabtu, mengatakan dua hari lalu stok masih sekitar 200 kantong. “Upaya maksimal sudah kami lakukan, tetapi belakangan ini permintaan memang cukup banyak,” katanya.

Menurutnya, kegiatan donor darah rutin digelar setiap hari di dua hingga tiga lokasi. Meski demikian, jumlah darah yang terkumpul belum mampu memenuhi kebutuhan. “Kebutuhan kami itu 150 sampai 200 kantong per hari,” jelasnya.

Untuk mengatasi kekurangan stok, dr Rama meminta dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, agar berpartisipasi dalam kegiatan donor darah secara rutin. “Misalnya kegiatan donor darah dua bulan sekali di lima kecamatan. Itu akan sangat membantu,” tambahnya.

Ia juga mendorong adanya donatur tetap yang bersedia menyediakan paket sembako bagi pendonor. Menurutnya, pembagian sembako di kegiatan donor darah terbukti meningkatkan minat masyarakat.

“Kalau kegiatan donor darah di kecamatan bisa didukung donatur tetap, kami optimistis stok darah bisa terpenuhi,” ujarnya. (tar/mel)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved