Berita Tanah Bumbu

Sosialisasi ke Sekolah, Sat Intel Polres Tanah Bumbu Ingatkan Siswa Tentang Bahaya Bullying

perasaan dikucilkan akibat bullying sebagai salah satu pintu masuk utama paham radikalisme dan intoleransi

Penulis: Muhammad Fikri | Editor: Ratino Taufik
Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri
Kegiatan murid SMAN 1 Karang Bintang, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, tampak antusias mengikuti sosialisasi yang mengusung tema "Mari Bersama Mewujudkan Generasi Bangsa Yang Beradap, Sopan, Santun, Anti Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi" pada Senin (24/11/2025) siang. 

BANJARMASINPOST.CO.ID, BATULICIN – Di tengah gempuran tekanan sosial dan pencarian jati diri, pelajar yang terpinggirkan akibat perundungan (bullying) sering kali menjadi sasaran empuk bagi pengaruh negatif. 

Satuan Intel Polres Tanah Bumbu menyadari betul kerentanan psikologis ini, sehingga dalam sosialisasi pencegahan di SMAN 1 Karang Bintang, mereka secara lugas menghubungkan perasaan dikucilkan akibat bullying sebagai salah satu pintu masuk utama paham radikalisme dan intoleransi.

Ratusan murid SMAN 1 Karang Bintang, Kecamatan Karang Bintang, Kabupaten Tanah Bumbu, tampak antusias mengikuti sosialisasi yang mengusung tema "Mari Bersama Mewujudkan Generasi Bangsa Yang Beradap, Sopan, Santun, Anti Radikalisme, Terorisme, dan Intoleransi" pada Senin (24/11/2025) siang.

Pemaparan disampaikan langsung oleh KBO Sat Intel Polres Tanah Bumbu, Ipda Darmiati, Ia membawa pesan yang menyentuh sisi kemanusiaan, bahwa pencegahan radikalisme harus dimulai dari lingkungan pergaulan yang sehat.

Ipda Darmiati menjelaskan bahwa tindakan bullying tidak hanya merusak mental korban, tetapi juga menciptakan kondisi psikologis yang berbahaya.

"Bullying dapat menyebabkan seseorang merasa tidak dihargai dan dikucilkan, sehingga mereka lebih mudah terpengaruh oleh paham radikalisme dan intoleransi," tegas Ipda Darmiati.

Baca juga: Heboh Lelaki Dewasa Ditemukan Tak Bernyawa di Benuaraya Tanahlaut, Tergeletak di Kamar Mandi Masjid

Menurutnya, perasaan terisolasi dan tidak memiliki tempat bernaung membuat remaja korban bullying rentan mencari pengakuan dan identitas dari kelompok luar, yang sayangnya bisa jadi adalah kelompok dengan ideologi ekstrem. Mereka yang merasa dendam atau marah akibat perlakuan buruk, lebih mudah diyakinkan untuk mengambil tindakan ekstremis.

Oleh karena itu, kunci pencegahan yang ditekankan oleh Polres Tanah Bumbu sangat sederhana namun mendalam: saling menghargai dan menghormati.

"Kita harus saling menghargai dan menghormati satu sama lain. Toleransi dan kesopanan adalah tameng psikologis terbaik agar tidak ada satupun generasi muda kita yang merasa sendiri dan lari ke jalan yang salah," tambahnya.

Kepala Sekolah SMAN 1 Karang Bintang, H. Muhammad Abduh, M.Pd, menyambut baik pendekatan humanis yang dilakukan Polres Tanah Bumbu.

"Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian Polres Tanah Bumbu dalam memberikan edukasi kepada anak-anak kami tentang pentingnya toleransi. Ini adalah cara yang tepat, karena menyentuh langsung kondisi psikologis anak," ungkapnya.

Dengan adanya sosialisasi yang menyentuh sisi psikologis ini, diharapkan para siswa dapat menjadi agen perubahan positif. Mereka tidak hanya sadar akan bahaya radikalisme sebagai ancaman negara, tetapi juga sadar akan peran penting mereka dalam menciptakan lingkungan sekolah yang suportif dan bebas dari bullying, sehingga keutuhan jiwa dan ideologi bangsa dapat terjaga sejak dini. (Banjarmasinpost.co.id/Muhammad Fikri Syahrin)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved