Tajuk

Bersih-bersih Guru Besar

Baru saja merayakan ulang tahunnya yang ke-67, ada kabar 17 guru besar Kemendiktisaintek dicopot gelarnya

Editor: Hari Widodo
Banjarmasinpost.co.id/Dok
Tajuk : Bersih-bersih Guru Besar 

BANJARMASINPOST.CO.ID- BARU saja merayakan ulang tahunnya yang ke-67, Universitas Lambung Mangkurat (ULM) mendapat kado yang tidak menyenangkan.

 Ada kabar 17 guru besar di kampus tertua di Kalimantan Selatan ini dicopot gelarnya oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek).

Tidak ada bantahan dari Rektor Rektor ULM Prof Ahmad ketika dikonfirmasi pada Sabtu (27/9/2025). Kendati demikian, dia juga tidak membenarkan.

Prof Ahmad menyatakan berangkat ke Jakarta pada Sabtu untuk menanyakan hal tersebut terlebih dulu kepada Kemendiktisaintek.

Sambil menunggu kepastian, masyarakat Kalsel selaku pemilik perguruan tinggi negeri tersebut perlu mengingat persoalan ini bukan kali pertama. Pada 2024, 11 profesor ULM dari Fakultas Hukum dicopot gelarnya karena dinilai melakukan kecurangan.

Mereka tidak benar-benar menjalani prosedur dan memenuhi standar untuk mendapatkan gelar guru besar. Mereka menggunakan jurnal predator alias jurnal abal-abal untuk memublikasikan karya tulis.

Sedari pengukuhan, kehadiran 11 guru besar tersebut menarik perhatian. Mereka berasal dari satu fakultas dan dikukuhkan secara bersamaan. Sungguh ini prestasi yang luar biasa atau di luar kebiasaan.

Akibat langkah mereka meningkatkan pendapatan dengan cara curang, akreditasi ULM diturunkan. Banyak pula mahasiswa menunda kelulusannya agar ijazah mereka tak mendapatkan label akreditasi yang rendah. Rektorat pun harus bersusah payah untuk kembali menaikkan akreditasi.

Sayangnya upaya tersebut tidak tuntas. Mahasiswa, dosen dan masyarakat masih mempertanyakan adakah yang lain.

Tentu 11 guru besar yang dicopot itu tidak berjalan sendiri. Pasti ada penunjuk jalannya. Pasti ada yang ditiru.

Tidak heran bila ada belasan guru besar lagi yang kabarnya dicabut gelarnya. Dengan jumlah yang demikian besar, apakah mereka melakukannya sendiri? Mengacu pada kejadian awal, kemungkinannya juga tidak. Artinya ada kemungkinan Kemendiktisaintek terus menyelidiki guru besar lainnya.

Sebelum Kemendiktisaintek kembali turun, ada baiknya Rektorat ULM membersihkan diri dari guru besar abal-abal. Para guru besar yang ada harus memperlihatkan kembali data pengajuan gelar mereka. Jika tidak mampu memperlihatkan data standar, persilakan mereka mundur.

Hal ini baik untuk semua pihak. Bagi rektorat, langkah ini menunjukkan keseriusan menjaga mutu kampus. Ini pasti menjadi pertimbangan bagi Kemendiktisaintek untuk kembali menurunkan akreditas ULM.

Bagi mahasiswa, hal tersebut membuat bakal ijazah mereka tetap berklasifikasi unggul. Guru besar yang benar-benar berjuang tentu juga bakal merasa diperlakukan secara adil. Masyarakat Kalsel pun tetap bangga kepada ULM. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

Aneh Tapi Waras

 

Mengejar Syafaat

 
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved