Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo Jawa Timur Ambruk, 37 Korban Meninggal

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur ambruk, 37 korban dinyatakan meninggal dunia.

Editor: Edi Nugroho
Tribunnews
PONPES AMBRUK - Bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur Ambruk, 37 Korban Meninggal 

BANJARMASINPOST.CO.ID, SIDOARJO - Musala  Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk, 37 korban dinyatakan meninggal dunia.

Hingga Minggu (5/10/2025) siang total korban meninggal yang berhasil dievakuasi berjumlah 37 orang.

Dari 37 korban yang ditemukan itu, salah satunya berupa anggota tubuh yang tidak utuh atau body part. 

Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya bangunan musala Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur terus bertambah.

"Sementara untuk hari ini total 11 korban yang diekstraksi pada proses evakuasi hari ketujuh," kata Direktur Operasi BNPB, Laksamana TNI Yudhi Bramantyo mengutip Kompas.com, Minggu. 

Baca juga: Tak Berbentuk Lagi, Ini Kondisi Mobil Mercy Tertimpa Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo 

Baca juga: Ikuti Barito Putera, Tim Futsal Kalsel Fafage Banua Puncaki Klasemen Sementara PFL

Laksamana TNI Yudhi Bramantyo mengatakan Tim SAR gabungan berhasil menemukan tiga korban meninggal dunia di dalam runtuhan musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo pada hari ketujuh pencarian, Minggu (5/10/2025). 

Tiga jenazah yang ditemukan berada di sektor A3 dan A4 pada pukul 02.37 WIB, 03.00 WIB, dan 03.24 WIB. 

Sementara itu dari 37 jenazah yang ditemukan, baru delapan jenazah yang berhasil teridentifikasi oleh tim DIV Polda Jatim. 

Tiga dari delapan jenazah tersebut adalah:

    Firman Nur (16), warga Tembok Lor Surabaya; 
    Muhammad Azka Ibadurrahman (13), warga Kenjeran, Surabaya 
    Daul Milal (15), warga Sidokapasan Surabaya. 

Sementara itu, 29 orang lainnya masih dalam proses identifikasi.

Identifikasi dilakukan melalui gigi, medis, sidik jari, serta properti yang cocok dengan data Ante Mortem. 

"Sampai hari ini tim gabungan berhasil mengidentifikasi delapan dari 17 jenazah dan satu body part yang ditemukan," ungkap Kabiddokkes Polda Jatim, Kombes Pol Mohammad Khusnan Marzuki. 

Proses identifikasi ini masih terus berlangsung dengan melakukan pendalaman data ante mortem dan post mortem. 

Secara keseluruhan, selama proses evakuasi yang telah berlangsung selama tujuh hari, sebanyak 141 orang telah terevakuasi. 

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved