Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo Jawa Timur Ambruk, 37 Korban Meninggal

Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur ambruk, 37 korban dinyatakan meninggal dunia.

Editor: Edi Nugroho
Tribunnews
PONPES AMBRUK - Bangunan tiga lantai di Pondok Pesantren Al Khoziny yang terletak di Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur, ambruk, Senin (29/9/2025) sore. Musala Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Jawa Timur Ambruk, 37 Korban Meninggal 

Rinciannya, 104 orang selamat dan 37 orang dinyatakan meninggal dunia. 

Berikut daftar korban meninggal dunia yang berhasil teridentifikasi: 

    Maulana Ibrahimific (15) warga Bangkalan berdomisili di Surabaya 
    Mashudul Haq (14), asal Surabaya 
    Muhammad Sholeh (22), asal Bangka Belitung 
    Rafi Catur Okta Mulya (17), warga Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya 
    Mochammad Agus Ubaidillah (14), warga Kelurahan Morokrembangan, Kecamatan Krembangan, Kota Surabaya 
    Firman Nur (16), warga Tembok Lor Surabaya 
    Muhammad Azka Ibadurrahman (13), warga Kenjeran, Surabaya 
    Daul Milal (15), warga Sidokapasan Surabaya 

Sosok 2 Santri Ditemukan dalam Posisi Sujud

Muhammad Agus Ubaidillah (14) ditemukan oleh tim SAR gabungan pada urutan kelima pada pencarian hari Selasa.

Santri kelas 3 SMP ini ditemukan meninggal dunia dalam sujud, karena tengah menunaikan ibadah salat Ashar saat peristiwa terjadi, Senin (29/9/2025).

Hal ini diungkap ayahnya, Ahmad Faiz, berdasarkan temuan luka pada jenazah putranya.

"Yang memar itu ya yang bagian mulut sama hidung. Itu yang menandakan Mas Agus dalam keadaan sujud terakhir kali ini," ujar Ahmad saat wawancara dengan SURYA.CO.ID.

Ahmad mengatakan Agus Ubaidillah merupakan anak keempat dari lima bersaudara.

Di mata keluarga, Agus dikenal sebagai sosok periang, jenaka, dan suka bercanda.

Bahkan di akhir-akhir hidupnya, sifat Agus cenderung lebih tenang.

"Kalau dibilang hanya senyum. Kalau disuru-suruh, kalau dimarahi, kalau keliru, kalau di (marahi) tahu-tahu senyum," kenang sang ayah.

Ia juga dikenal lebih sering senyum ketika dilarang bermain atau ditegur.

Sebagai santri, remaja yang hobi makan ayam goreng ini dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi kebersamaan.

"Katanya kalau sudah dikirim itu sudah dimakan bersama," tutur Ahmad Faiz.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved