Berita Viral
Daftar Fakta Meteor Jatuh di Cirebon, Kesaksian Warga Lihat Bola Api hingga Dengar Dentuman
Kemunculan cahaya terang di langit dan api berkobar diduga meteor jatuh di wilayah Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (5/10/2025) tuai sorotan publik.
BANJARMASINPOST.CO.ID - Kemunculan cahaya terang di langit dan api berkobar diduga meteor jatuh di wilayah Cirebon, Jawa Barat pada Minggu (5/10/2025) menuai sorotan publik hingga viral di media sosial.
Fenomena astronomi itu tersebut terekam video warga dan tersebar hingga viral di media sosial TikTok.
Adapun lokasi diduga meteor jatuh tersebut tepatnya di dekat Tol Ciperna, Cirebon, Jawa Barat.
Pada rekaman video itu, tampak kilatan cahaya melintas cepat di langit sebelum menghilang di arah barat daya.
Sementara rekaman lain memperlihatkan kobaran api membesar di area sekitar lokasi yang diduga menjadi titik jatuhnya benda tersebut.
Baca juga: Skor 1-0! Laga FC Bekasi City vs Sumsel United Championship 2025, Gol M Fadly Sempat Dicek VAR
Baca juga: Korban Tewas Runtuhnya Musala Musala Al Khoziny 54 Orang, Masih Ada 13 Orang Tertimbun
Ada juga narasi yang menyebut dentuman yang ditimbulkan oleh meteor tersebut terdengar di wilayah Cirebon dan Kuningan.
Penjelasan BMKG Soal Fenomena di Langit Cirebon
Dilansir dari Antara via Kompas.com, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kertajati tengah menelusuri laporan mengenai suara dentuman keras yang disertai kemunculan bola api terang di langit Cirebon, Jawa Barat, pada Minggu malam.
Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati, Muhammad Syifaul Fuad, mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data awal untuk memastikan penyebab fenomena tersebut.
Fuad menjelaskan dari sisi meteorologi, suara dentuman bisa muncul karena berbagai faktor, seperti sambaran petir, aktivitas gempa bumi, maupun peristiwa longsor.
Namun, pada saat kejadian, kondisi cuaca di wilayah Cirebon dan sekitarnya dilaporkan cerah berawan.
“Biasanya suara ledakan atau getaran bisa muncul dari awan konvektif akibat sambaran petir. Berdasarkan citra satelit, tidak ada indikasi awan konvektif di sekitar wilayah Cirebon saat kejadian,” ujarnya.
Ia menambahkan hingga saat ini pihaknya belum menemukan adanya aktivitas cuaca ekstrem atau fenomena meteorologis signifikan yang dapat memicu dentuman tersebut.
Hasil pemantauan BMKG juga tidak menunjukkan adanya getaran berarti di wilayah Cirebon pada waktu yang sama.
Dugaan Meteor: BRIN Jadi Lembaga Berwenang
Fuad menjelaskan fenomena yang berkaitan dengan meteor tidak termasuk dalam ranah kerja BMKG, melainkan menjadi kewenangan lembaga yang membidangi antariksa.
“Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN,” tuturnya.
BMKG Kertajati saat ini terus memantau perkembangan informasi dari berbagai sumber, termasuk laporan masyarakat, untuk memastikan apa yang sebenarnya terjadi.
Berdasarkan data sementara yang dihimpun, fenomena tersebut terjadi sekitar pukul 19.00 WIB di beberapa kecamatan di bagian timur Cirebon, terutama di kawasan Lemahabang.
Sejumlah warga mengaku melihat bola api melintas cepat di langit sebelum menghilang di kejauhan, diiringi suara dentuman keras.
Penjelasan BRIN
Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Antariksa BRIN, Thomas Djamaludin, memberikan penjelasan ilmiah terkait fenomena tersebut.
Berdasarkan sejumlah kesaksian warga dan rekaman CCTV, Thomas menduga sumber cahaya dan suara tersebut berasal dari meteor berukuran cukup besar.
“Saya menduga itu meteor yang melintas dari arah barat daya, memasuki wilayah Kuningan–Kabupaten Cirebon sekitar pukul 18.35–18.39 WIB,” kata Thomas.
Ia menjelaskan suara dentuman terjadi akibat gelombang kejut (sonic boom) yang dihasilkan saat meteor memasuki lapisan atmosfer lebih rendah dan bergesekan dengan udara.
“Saat gesekan makin kuat, meteor menimbulkan tekanan besar hingga menghasilkan suara ledakan,” jelasnya.
Kesimpulan ini didukung oleh tiga bukti utama:
Suara dentuman keras yang terdengar di wilayah Kuningan dan Cirebon.
Getaran kecil yang sempat terdeteksi oleh sensor BMKG Cirebon pada pukul 18.39.12 WIB.
Rekaman CCTV yang memperlihatkan bola api meluncur cepat di langit sekitar pukul 18.35 WIB.
Hingga saat ini belum ada laporan mengenai temuan benda asing atau kerusakan akibat benturan di wilayah Cirebon dan sekitarnya.
“Perlu waktu untuk mengonfirmasi apakah ada sisa meteor yang jatuh ke permukaan. Jika hanya meledak di udara, biasanya tidak menimbulkan dampak fisik di darat,” jelas Thomas.
BMKG memastikan fenomena seperti ini termasuk langka, tetapi tidak berbahaya jika meteor meledak di atmosfer bagian atas.
“Fenomena ini bersifat alami dan sering terjadi di berbagai belahan dunia, namun hanya sesekali terdengar oleh manusia,” ujar Fuad.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com
Korban Tewas Runtuhnya Musala Musala Al Khoziny 54 Orang, Masih Ada 13 Orang Tertimbun |
![]() |
---|
Drama Evakuasi Macan Masuk Kamar Hotel di Bandung, Petugas Kesulitan Sebab Berada di Lantai 2 |
![]() |
---|
Viral Benda Diduga Meteor Jatuh di Cirebon, BRIN Ungkap Fakta Fenomena Astronomi 2025 |
![]() |
---|
Sosok Diduga Bjorka Asli Muncul Usai Penangkapan Pemuda di Minahasa: You Think its Me? |
![]() |
---|
Insiden Motor Terbakar di Taman Van Der Pijl Banjarbaru Bikin Geger, Warga Bergegas Padamkan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.