Berita Viral

Pemicu Jeka Saragih Nyaris Hajar Petugas Bandara, Petarung UFC Itu Tak Terima Dibentak Soal Merokok

Pemicu petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih nyaris menghajar petugas Bandara yang membentaknya terungkap. Tak terima dituduh merokok.

Editor: Murhan
Photo by Jeff Bottari via MOLA
VIRAL - Jeka Saragih berpose dalam sesi timbang badan di UFC Apex, Las Vegas, Amerika Serikat, 3 Februari 2023 jelang duel melawan Anshul Jubli. Pemicu petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih nyaris menghajar petugas Bandara yang membentaknya terungkap. Tak terima dituduh merokok. 

BANJARMASINPOST.CO.ID - Pemicu petarung UFC asal Indonesia, Jeka Saragih nyaris menghajar petugas Bandara yang membentaknya terungkap.

Ini berawal dari beredarnya video petarung Ultimate Fighting Championship (UFC) bernama Jeka Saragih adu mulut dengan petugas Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.

Dalam video itu, terjadi aksi saling dorong antara Jeka yang sedang bersama timnya dan petugas bandara yang sendirian di landasan pacu.

Insiden tersebut terjadi pada Selasa (7/10/2025) sekitar pukul 11.00 WIB saat Jeka dan rombongan mengalami penundaan penerbangan atau delay.

Jeka dijadwalkan naik pesawat Lion Air dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Kualanamu, Deli Serdang, Sumatra Utara.

Baca juga: Nikahi 2 Wanita dalam Seminggu, Rusli Beri Mahar Rp180 Juta, KUA Bertindak: Harus Izin Poligami

Jeka Saragih merupakan petarung seni bela diri campuran (MMA) asal Indonesia yang menjadi orang Indonesia pertama dikontrak oleh UFC.

Dalam video terlihat Jeka mengenakan jaket hitam, kaos putih, dan kacamata hitam sambil membawa koper.

Berdasarkan keterangan Jeka, petugas keamanan bandara membentaknya saat turun dari pesawat dan hendak naik bus.

Petarung berusia 30 tahun tersebut tak terima dituding merokok di kawasan bandara.

“Waktu itu pesawat kami delay. Kami turun dan menunggu bus. Ada orang merokok di samping saya, lalu datang petugas bandara pakai mobil bersama timnya."

"Saya sedang ngobrol dengan teman-teman, tiba-tiba petugas itu langsung bentak-bentak saya,” ungkapnya, dikutip dari TribunMedan.com.

Jeka mengaku tak merokok dan rombongannya tak ada yang merokok.

“Dia langsung bilang, ‘Siapa yang suruh merokok di sini?’ Padahal saya enggak ngomong sama dia, saya juga bukan yang merokok."

"Tapi dia malah bentak saya. Ya kita anak Medan, siapa yang terima dibentak gitu,” imbuhnya.

Meski suasana sempat memanas, Jeka tak melanjutkan persoalan setelah petugas meminta maaf.

“Tadi dia datang minta maaf. Saya tanya juga, ‘kenapa saya yang dibentak?’ Pas kami mau naik mobil dan berangkat, dia datang lagi dan minta maaf,” tandasnya.

Kini masalah dianggap selesai dan kedua pihak saling berdamai.

Jeka Asparido Saragih lahir pada 3 Juli 1995 di Simalungun, Sumatra Utara.

Ia adalah petarung MMA asal Indonesia yang bernaung di Batam Fighter Club.

Jeka dijuluki "Si Tendangan Maut" karena gaya bertarungnya yang agresif dan mematikan.

Ketertarikannya pada bela diri dimulai sejak sekolah, dengan latar belakang wushu dan prestasi di Kejurnas serta ajang internasional.

Karier profesionalnya menanjak setelah bergabung dengan One Pride MMA dan meraih gelar juara kelas ringan pada 2017.

Sosok Jeka Saragih

Jeka Asparido Saragih lahir pada 3 Juli 1995 di Dusun Bah Pasussang, Desa Siporkas, Kecamatan Raya, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Petarung berusia 30 tahun ini dikenal sebagai atlet MMA (Mixed Martial Arts) yang berada di bawah naungan Batam Fighter Club (BFC).

Ia dijuluki 'Si Tendangan Maut' karena gaya bertarungnya yang agresif dan mematikan.

Ketertarikan Jeka terhadap dunia bela diri sudah muncul sejak ia duduk di bangku sekolah.

Ia mulai menekuni wushu dan sempat mengikuti pertandingan di Filipina pada tahun 2013.

Meski belum berhasil meraih kemenangan saat itu, Jeka tidak menyerah dan terus mengasah kemampuannya dalam wushu sanda Sumut.

Ia juga pernah mewakili Sumatera Utara dalam Kejurnas Wushu di Yogyakarta dan hampir mengikuti Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2015.

Namun, karena tidak mendapat restu dari orang tua, Jeka memilih pindah ke Batam dan bekerja.

Di sana, ia bergabung dengan Batam Fighter Club dan mulai meniti karier profesionalnya di dunia MMA.

Pada tahun 2017, Jeka berhasil meraih gelar juara MMA One Pride di kelas ringan 70 kilogram.

Namanya semakin dikenal setelah menjadi pembawa obor Asian Games 2018 di Sumatera Utara dan memenangkan sabuk juara Kelas Ringan One Pride pada tahun yang sama.

Karier internasionalnya dimulai pada tahun 2019 ketika ia mengikuti ajang One Pride MMA Pro Never Quit Fight Night 32 dan sukses mengalahkan petarung asal Filipina, Mhar John Manahan, di GBK Senayan, Jakarta.

Jeka Saragih bukan hanya petarung di arena oktagon, tetapi juga simbol keteguhan hati dan keberanian dari tanah Simalungun.

Ia terus menginspirasi generasi muda untuk berani bermimpi dan memperjuangkan keadilan, baik di dalam maupun di luar ring.

(Banjarmasinpost.co.id/Tribunnews.com)

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved