Berita Nasional

Diburu Warga, Ini Perkembangan Pencarian Bendahara Desa di Serang Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M

Perkembangan terakhir pencarian Bendahara Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten, bawa kabur uang Rp1 M, saldo tinggal  Rp47 ribu

Editor: Edi Nugroho
TribunBanten.com/Muhammad Uqel A
KORUPSI DANA DESA - Suasana depan Balai Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten. Kasus dugaan korupsi dilakukan bendahara desa berinisial YL. Kini keberadaanya tidak diketahui. Diburu Warga, Ini Perkembangan Pencarian Bendahara Desa di Serang Bawa Kabur Dana Desa Rp1 M 

Saat itulah YL diketahui sudah menghilang bersama dana desa yang baru dicairkan.

"Jadi, dia membuat surat pernyataan dengan menggunakan tanda tangan kepala desa palsu," jelas Fariz, Jumat.

"Akhirnya, tahap kedua yang barusan muncul di bulan Agustus itu langsung raib dan kaur keuangannya kabur," imbuh dia.

Diburu Warga
Keberadaan YL sudah menjadi buronan warga Desa Petir sejak kasus dugaan penggelapan dana desa terungkap.

Perbuatan YL itu mengakibatkan sejumlah program pembangunan desa terhenti, termasuk rencana proyek dua ruas jalan poros desa.

"Udah lama jalan belum dibangun, katanya dijanjikan Agustus atau Oktober. Tapi, uangnya dibawa kabur bendahara desa," kata Ketua RT 12 kampung Garendong, Desa Petir, Aosin, kepada TribunBanten.com, Kamis (2/10/2025).

Padahal, ruas jalan itu merupakan akses utama masyarakat Kampung Garendong dan beberapa desa lainnya.

Warga Desa Petir, Anwar, mengaku mendengar informasi YL kabur ke Palembang, Sumatra Selatan.

Meski demikian, kata Anwar, YL meninggalkan istrinya di Desa Petir.

"Kepala desa tidak bisa berbuat apa-apa, uangnya dibawa kabur. Kami sempat dengar dia lari ke Palembang, sementara istrinya masih ada di sini," ujar Anwar.

Sudah Dilaporkan
Kepala Desa Petir, Wahyudi, diketahui telah melaporkan perbuatan YL Kepada Polres Serang.

Kasatreskrim Polres Serang, AKP Andi Kurniady, mengungkapkan kasus YL ini sudah naik ke tahap penyidikan.

Berdasarkan hasil audit investigasi, ditemukan kerugian keuangan senilai Rp1.049.821.000 buntut perbuatan YL.

"Hasil audit investigasi yang dilakukan tim inspektorat ditemukan kerugian keuangan sebesar Rp1.049.821.000."

"Kami sudah gelar perkara dan kasus sudah naik ke penyidikan," jelas Andi, Sabtu (11/10/2025), masih dari TribunBanten.com.

Sumber: Tribunnews
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved