Sebanyak 602.000 Warga Jakarta Terjerat Judi Online, 5.000 Orang Penerima Bansos

Sebanyak 5.000 penerima bantuan sosial di Jakarta terlibat judi online. Sementara total warga Jakarta terjerat judi online sebanyak 602.000 orang.

Editor: M.Risman Noor
Tribunnews
WAGUB JAKARTA - Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno tiba di kediaman Pramono Anung, di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Kamis (20/2/2025) jelang pelantikan kepala daerah. 

BANJARMASINPOST.CO.ID – Penerima bansos juga terjerat judi online.

Hal ini diungkap Wagub Jakarta Rano Karno.

Data didapat sebanyak 5.000 penerima bantuan sosial (bansos) di Jakarta terlibat judi online.

Sementara total warga Jakarta terjerat judi online sebanyak 602.000 orang.

Baca juga: Pasca Hujan Deras Guyur Banjarmasin, Jalan Depan Masjid Al Haris Tatah Bangkal Masih Tergenang Air

Baca juga: Simak Jadwal Gladi Bersih TKA Kelas 12 SMA/SMK, Siswa Bisa Memanajemen Waktu

Sebanyak 5.000 dari 602.000 warga Jakarta yang terlibat judi online (judol) disebut merupakan penerima bantuan sosial (bansos).

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno saat menjadi narasumber dalam acara Talkshow bersama Kejaksaan Republik Indonesia (RI) di Lapangan Banteng, Minggu (26/10/2025).

"5.000 di antaranya adalah penerima Bansos," kata Rano di lokasi.

Rano menjelaskan, data 602.000 warga tersebut diperoleh dari Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Inggris Kelas 7 SMP Halaman 20,21, 22 Kurikulum Merdeka, Look At The Picture

Online Bahkan, transaksi judol yang dilakukan warga Jakarta disebut sudahmencapai triliunan rupiah. 

"Kalau bicara soal judi online, ini data saya berdasarkan PPATK di Jakarta ini terungkap sekitar 602.000 warga Jakarta terlibat judi online, nah transaksinya mencapai Rp 3,12 Triliun," ungkap Rano.

Rano pun menyesalkan hal tersebut karena bansos yang seharusnya membantu warga justru disalahgunakan untuk bermain judol.

Padahal, berbagai program, mulai dari Kartu Jakarta Pintar (KJP), Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul (KJMU), hingga Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), diberikan untuk menunjang kehidupan warganya.

Namun, uang bansos dari program-program tersebut ternyata banyak yang digunakan untuk bermain judol.

"Misal, yang kita keluarkan itu dari KJP Rp 700.000, KJMU Rp 600.000 tapi masih ada sekitar 15.000, uang Bansos ini larinya ke judi online, ini prihatin kita," ungkap Rano.

Baca juga: Prakiraan Cuaca Kalsel Minggu 26 Oktober 2025, Waspada Potensi Hujan di Seluruh Kabupaten/Kota 

Baca juga: Dinkes Tapin Terjunkan 31 Tim Medis PSC 119 Kawal Atlet Tapin di Porprov Kalsel XII 

 Sampai saat ini, Pemprov Jakarta tengah mencari solusi agar dana bansos tidak lagi digunakan untuk hal-hal yang salah, terutama judol, kata Rano.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan.

Artikel ini sudah tayang di kompas.com dengan judul 5000 penerima bansos di jakarta ikut terseret judi online.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved